ASDP dan DABN Jalin Kerja Sama Perkuat Konektivitas Maritim Nasional
PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) menjalin kerja sama strategis untuk meningkatkan efisiensi konektivitas maritim dan distribusi logistik nasional, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) resmi menggandeng tangan untuk memperkuat konektivitas maritim dan mendistribusikan logistik nasional secara lebih efisien, modern, dan bernilai tambah bagi masyarakat serta dunia usaha. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, dan Direktur Utama DABN, Hadi Mulyo Utomo, di Jakarta pada Senin, 10 Maret 2024.
Kerja sama ini akan berfokus pada perluasan layanan kapal Ro-Ro ASDP, khususnya pada jalur penyeberangan dari Terminal Umum DABN Probolinggo menuju wilayah Indonesia bagian timur dan sebaliknya. "Melalui kerja sama ini, ASDP dan DABN akan memperluas jangkauan layanan Ro-Ro, khususnya pada jalur penyeberangan dari Terminal Umum DABN Probolinggo menuju wilayah Indonesia bagian timur dan sebaliknya," jelas Heru Widodo. Inisiatif ini diharapkan mampu mempercepat arus distribusi barang dan penumpang, serta membuka peluang ekonomi baru di daerah-daerah yang dilalui.
Heru Widodo menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat konektivitas maritim nasional dan bukti komitmen ASDP dalam memberikan layanan penyeberangan yang lebih baik dan efisien. Dengan sinergi bersama DABN, ASDP optimistis jalur Ro-Ro dari Probolinggo ke wilayah timur akan semakin optimal dalam mendukung kelancaran arus barang dan penumpang. Kedua perusahaan juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menghadirkan solusi layanan transportasi laut yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Penguatan Konektivitas di Wilayah Timur Indonesia
Wilayah timur Indonesia memiliki potensi logistik yang sangat besar. Distribusi barang dan penumpang ke daerah-daerah di wilayah ini sangat bergantung pada transportasi laut. ASDP mengoperasikan sejumlah pelabuhan feri strategis di wilayah ini, yang berperan penting sebagai simpul dalam jalur perdagangan dan industri. Beberapa pelabuhan penting tersebut antara lain Pelabuhan Bolok (Kupang), Waingapu (Sumba Timur), dan Kalabahi (Alor) di Nusa Tenggara Timur; serta Pelabuhan Bastiong (Ternate) dan Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara) di kawasan Maluku dan Sulawesi.
Pelabuhan-pelabuhan tersebut berkontribusi signifikan dalam pengangkutan bahan kebutuhan pokok, hasil pertanian, barang industri, dan alat berat untuk pembangunan daerah. Penerapan digitalisasi layanan e-ticketing di pelabuhan-pelabuhan ini semakin meningkatkan efisiensi operasional dan kenyamanan pengguna jasa. Dengan infrastruktur yang terus ditingkatkan, pelabuhan feri ASDP di wilayah timur diharapkan dapat menekan biaya logistik nasional dan memperlancar konektivitas antarwilayah.
Hadi Mulyo Utomo, Direktur Utama DABN, menekankan bahwa optimalisasi fungsi pelabuhan akan memberikan dampak positif bagi sektor perdagangan dan industri, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menilai kerja sama ini sebagai langkah strategis dalam mengembangkan ekosistem transportasi laut yang lebih modern dan terintegrasi. "Dengan dukungan optimal dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kami optimistis sinergi ini dapat terealisasi secara nyata dan memberikan manfaat bagi masyarakat, dunia usaha, serta kedua perusahaan," ujar Hadi.
Dampak Positif Kerja Sama ASDP dan DABN
Nota Kesepahaman antara ASDP dan DABN diharapkan akan memberikan dampak positif bagi konektivitas maritim Indonesia. Kerja sama ini juga menjadi langkah awal bagi sinergi strategis lainnya yang akan memperkuat sektor transportasi laut nasional. Dengan optimalisasi jalur Ro-Ro dan peningkatan efisiensi distribusi logistik, diharapkan akan terjadi percepatan arus barang dan penumpang, serta terbukanya peluang ekonomi baru di wilayah Indonesia Timur.
Kedua perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan transportasi laut yang lebih efisien dan berkelanjutan. Komitmen ini mencakup penerapan prinsip-prinsip GCG dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Kerja sama ini menandai langkah penting dalam pengembangan infrastruktur maritim Indonesia dan peningkatan konektivitas antar pulau, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan konektivitas maritim Indonesia semakin kuat dan efisien, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di wilayah timur yang memiliki potensi logistik yang besar.