Aspebindo Dorong Pemerintah Dukung Krakatau Steel Majukan Hilirisasi Baja Nasional
Aspebindo menilai Krakatau Steel membutuhkan dukungan pemerintah untuk meningkatkan hilirisasi baja nasional, termasuk restrukturisasi dan modernisasi teknologi, serta pengendalian impor baja.

Jakarta, 24 Maret 2025 - Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo), Anggawira, mendesak pemerintah untuk memberikan dukungan penuh kepada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam upaya memajukan industri hilirisasi baja nasional. Anggawira menyatakan bahwa Krakatau Steel, sebagai industri strategis pertama yang dibangun pemerintah, memiliki peran krusial dalam menopang sektor-sektor lain di Indonesia. Namun, ia menyoroti kurangnya perhatian pemerintah terhadap Krakatau Steel dibandingkan dengan industri baja swasta yang banyak didukung investasi asing. "Untuk mengoptimalkan peran industri baja dalam pembangunan nasional, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus pada pengembangan dan dukungan terhadap Krakatau Steel," tegas Anggawira dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta.
Anggawira menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap Krakatau Steel dalam menghadapi tantangan global. Ia menjelaskan bahwa Krakatau Steel, sebagai tulang punggung industri baja nasional, membutuhkan strategi yang komprehensif untuk bersaing. Keberhasilan Krakatau Steel akan berdampak signifikan pada perekonomian nasional dan perlu mendapat prioritas.
Lebih lanjut, Anggawira memaparkan bahwa dukungan tersebut harus mencakup berbagai aspek. Tidak hanya sebatas kebijakan, tetapi juga implementasi nyata di lapangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Krakatau Steel dapat menjalankan perannya secara optimal dalam pembangunan ekonomi nasional. Keberhasilan Krakatau Steel juga akan berdampak pada peningkatan daya saing Indonesia di kancah internasional.
Restrukturisasi, Modernisasi, dan Efisiensi: Kunci Peningkatan Krakatau Steel
Anggawira merinci beberapa langkah konkret yang dapat diambil pemerintah untuk mendukung Krakatau Steel. Langkah-langkah tersebut meliputi restrukturisasi perusahaan, modernisasi teknologi produksi, dan peningkatan efisiensi. "Itu semua harus didukung penuh," tandasnya. Restrukturisasi akan memperbaiki tata kelola perusahaan, sementara modernisasi teknologi akan meningkatkan daya saing produk Krakatau Steel di pasar global. Peningkatan efisiensi akan menurunkan biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas.
Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat pengendalian impor baja dan menegakkan standar nasional Indonesia (SNI) untuk produk baja. Langkah ini bertujuan melindungi industri baja dalam negeri dari persaingan tidak sehat dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan demikian, Krakatau Steel dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan inovasi.
Dukungan pemerintah juga perlu diwujudkan dalam bentuk kemudahan akses pembiayaan dan insentif fiskal bagi Krakatau Steel. Hal ini akan membantu Krakatau Steel dalam menjalankan program-program pengembangan dan modernisasi yang telah direncanakan. Dengan dukungan yang memadai, Krakatau Steel diharapkan dapat menjadi pemain utama di industri baja nasional dan internasional.
Dukungan tersebut juga harus mencakup upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Krakatau Steel. Peningkatan kualitas SDM akan meningkatkan produktivitas dan daya saing perusahaan. Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi karyawan Krakatau Steel agar mereka memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Impor Baja Meningkat, DPR RI Dukung Restrukturisasi Krakatau Steel
Perkembangan industri baja nasional juga menjadi perhatian Komisi VI DPR RI. Komisi VI yang membidangi BUMN telah melakukan kunjungan kerja ke PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten pada 7 Maret 2025. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan peningkatan impor besi dan baja sejak 2020, dari 11,4 juta ton menjadi 13,8 juta ton pada 2023. Ketua Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo, menyatakan dukungannya terhadap restrukturisasi dan transformasi Krakatau Steel untuk meningkatkan kinerja dan kontribusi dalam kemajuan industri baja nasional. Ia menekankan pentingnya Krakatau Steel sebagai BUMN dan produsen baja terintegrasi di Indonesia untuk menjadi "tuan rumah di negeri sendiri."
Peningkatan impor baja ini menjadi tantangan bagi Krakatau Steel. Untuk menghadapi tantangan ini, Krakatau Steel perlu meningkatkan daya saing produknya agar dapat bersaing dengan produk impor. Dukungan pemerintah sangat penting dalam upaya ini. Dengan dukungan yang tepat, Krakatau Steel dapat meningkatkan kapasitas produksinya dan mengurangi ketergantungan pada impor baja.
Pemerintah juga perlu mendorong penggunaan produk baja dalam negeri dalam proyek-proyek infrastruktur. Hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap produk Krakatau Steel dan membantu perusahaan untuk berkembang. Dengan demikian, Krakatau Steel dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Secara keseluruhan, dukungan pemerintah terhadap Krakatau Steel sangat penting untuk memajukan industri hilirisasi baja nasional. Dengan restrukturisasi, modernisasi teknologi, peningkatan efisiensi, dan pengendalian impor, Krakatau Steel dapat menjadi pemain utama di industri baja nasional dan internasional, serta berkontribusi signifikan dalam mencapai target pembangunan nasional.