Astra Alokasikan Rp25 Triliun untuk Capex 2025, Fokus Sektor Unggulan dan Ramah Lingkungan
PT Astra International Tbk mengurangi alokasi belanja modal menjadi Rp25 triliun pada 2025, dengan fokus pada sektor bisnis utama dan pengembangan energi terbarukan.

PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp25 triliun untuk tahun 2025. Angka ini menandai penurunan dibandingkan alokasi Rp32 triliun pada tahun 2024. Pengumuman tersebut disampaikan Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, dalam konferensi pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Menara Astra Jakarta, Kamis (8/5).
Penurunan alokasi capex ini didorong oleh pertimbangan melemahnya daya beli masyarakat dan volatilitas ekonomi global. Djony Bunarto Tjondro menekankan perlunya kewaspadaan dalam pengeluaran belanja modal. Ia bahkan menyebutkan kemungkinan penurunan lebih lanjut, di bawah Rp25 triliun, seiring dengan perkembangan situasi ekonomi.
Meskipun demikian, Rp25 triliun yang dialokasikan tetap akan difokuskan pada sektor-sektor bisnis inti Astra yang terbukti menghasilkan profit stabil. Sektor-sektor tersebut meliputi otomotif, jasa keuangan, alat berat pertambangan, agribisnis, infrastruktur, dan properti. "Bisnis inti ini menjadi perhatian kita karena itulah yang mengenerate profit yang lebih stabil saat ini," ujar Djony.
Sektor Unggulan dan Diversifikasi Bisnis
Astra International tidak hanya mempertahankan fokus pada bisnis intinya. Perseroan juga akan melakukan diversifikasi ke sektor yang lebih ramah lingkungan dan relevan untuk jangka panjang (20-30 tahun ke depan). Djony menyebutkan beberapa contoh diversifikasi ini, antara lain investasi di energi terbarukan. "Renewable energy, United Tractors (UT) juga sudah masuk ke bisnis ke panas bumi. Lebih agresif di dalam melihat peluang-peluang hydropower. Kemudian juga masih secara disiplin dan konsisten untuk melakukan pemasangan-pemasangan solar panel," jelasnya.
Selain energi terbarukan, Astra juga akan melanjutkan investasi di sektor kesehatan dan infrastruktur, yang telah memberikan kontribusi positif sejak tahun 2005. Investasi ini akan ditata dengan baik untuk memastikan fondasi yang kuat dan berkesinambungan.
Pada kuartal I-2025, Astra telah mengalokasikan Rp4,5 triliun untuk capex. Meskipun laba bersih turun 7,12 persen year on year (yoy) menjadi Rp6,93 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp7,46 triliun), pendapatan justru meningkat 2,64 persen (yoy) menjadi Rp83,36 triliun.
Strategi Ke depan Astra International
Strategi Astra International ke depan tampak jelas menekankan pada keseimbangan antara penguatan bisnis inti dan diversifikasi ke sektor-sektor yang lebih berkelanjutan. Penurunan alokasi capex menunjukkan sikap yang lebih konservatif dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Namun, fokus pada inovasi dan pengembangan di sektor energi terbarukan serta infrastruktur menandakan komitmen Astra untuk pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan bisnis.
Dengan mengalokasikan sumber daya pada sektor-sektor yang dianggap vital dan ramah lingkungan, Astra menunjukkan visi yang adaptif terhadap perubahan tren global dan komitmen untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Astra di masa depan dan menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis.
Meskipun mengalami penurunan laba bersih, peningkatan pendapatan menunjukkan kinerja yang relatif stabil. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang dijalankan Astra relatif efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi. Ke depannya, keberhasilan strategi ini akan sangat bergantung pada bagaimana Astra mampu mengelola risiko dan memanfaatkan peluang di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Secara keseluruhan, strategi Astra International untuk tahun 2025 menunjukkan perencanaan yang matang dan berorientasi pada masa depan. Fokus pada bisnis inti yang stabil, diversifikasi ke sektor-sektor yang berkelanjutan, dan manajemen risiko yang hati-hati diharapkan dapat membawa Astra International menuju pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.