Balon Udara Berpetasan Meledak, Rumah Warga Tulungagung Rusak!
Ledakan balon udara berpetasan di Tulungagung mengakibatkan kerusakan rumah warga dan kerugian mencapai puluhan juta rupiah; polisi telah melakukan olah TKP dan menyelidiki pelakunya.

Sebuah insiden yang cukup mengejutkan terjadi di Desa Suruhan Lor, Tulungagung, Jawa Timur pada Minggu pagi. Sebuah balon udara plastik yang dipasangi puluhan petasan, termasuk beberapa petasan berukuran jumbo, jatuh dan meledak, mengakibatkan kerusakan signifikan pada rumah warga. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, ketika warga tengah beraktivitas.
Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka-luka, ledakan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada rumah milik Marsini (59). Genting rumah hancur, plafon jebol di beberapa bagian, dan perabotan rumah turut rusak. Sisa-sisa plastik balon udara dan kertas bekas petasan masih berserakan di sekitar lokasi kejadian, menjadi bukti nyata kekuatan ledakan tersebut.
Kejadian ini langsung ditangani oleh pihak berwajib. Polisi dari Polsek Bandung dan Inafis Polres Tulungagung segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas mengumpulkan barang bukti dan mendengarkan keterangan dari sejumlah saksi mata untuk mengungkap penyebab dan pelaku di balik peristiwa ini.
Penyelidikan Polisi dan Lokasi Peluncuran Balon
Kapolsek Bandung, AKP Anwari, menjelaskan bahwa polisi telah berhasil melacak lokasi peluncuran balon udara tersebut. Balon diluncurkan di area persawahan Dusun Bakah, Desa Mergayu, yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah Marsini yang rusak. AKP Anwari menyayangkan kejadian ini, mengingat sebelumnya telah terjadi insiden serupa di Desa Gandong pada awal April.
"Jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi rumah yang rusak. Setelah kejadian di Desa Gandong awal April lalu, rupanya masyarakat belum jera," kata AKP Anwari. Ia menegaskan bahwa wilayah Kecamatan Bandung saat ini dalam kondisi darurat petasan dan balon udara. Dalam operasi sebelumnya, polisi telah menyita sekitar 15 balon udara dan satu karung petasan.
Polisi memperkirakan kerugian akibat kerusakan rumah Marsini mencapai Rp30 juta hingga Rp35 juta. Kerusakan tidak hanya meliputi genting, kayu, dan plafon, tetapi juga perabotan di dalam rumah. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindak tegas pelaku dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Kesaksian Pemilik Rumah dan Kronologi Kejadian
Marsini (59), pemilik rumah yang rusak, menceritakan kronologi kejadian. Ia sedang menyapu halaman depan rumahnya ketika melihat balon udara melayang dari arah barat daya. Kemudian, ia mendengar beberapa ledakan petasan kecil. "Saat balon berada di atas rumah almarhum Pak Sekdes, meledak pertama kali. Lalu, mendekat ke rumah saya, meledak lagi. Yang ketiga suaranya paling besar. Saya baru tahu rumah rusak dari tetangga," tuturnya.
Pernyataan Marsini ini semakin memperkuat dugaan bahwa balon udara tersebut memang sengaja diluncurkan dan membawa sejumlah petasan yang cukup besar. Ledakan yang terjadi di tiga tahap menunjukkan bahwa petasan yang digunakan bukan hanya sedikit jumlahnya, tetapi juga memiliki ukuran yang bervariasi. Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan petasan dan balon udara yang tidak bertanggung jawab.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya penegakan hukum dan sosialisasi bahaya balon udara berpetasan kepada masyarakat. Kerugian material yang cukup besar dan potensi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa menjadi alasan utama perlunya tindakan tegas dan pencegahan yang lebih efektif.
Dari kejadian ini, diharapkan masyarakat lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan petasan dan balon udara. Kerjasama antara pihak berwajib dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.