Polisi Buru 10 Pelaku Penerbangan Balon Udara Berpetasan di Tulungagung
Sepuluh pelaku penerbangan balon udara berpetasan yang mengakibatkan kerusakan rumah warga di Tulungagung tengah diburu polisi setelah berhasil diidentifikasi, meskipun sebagian telah kabur.

Sebuah insiden penerbangan balon udara berpetasan di Desa Suruhan Lor, Tulungagung, Jawa Timur, pada Minggu pagi telah mengakibatkan kerusakan pada sebuah rumah warga. Polisi bergerak cepat untuk mengidentifikasi dan memburu para pelaku yang terlibat dalam peristiwa ini. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB dan menyebabkan kerusakan cukup parah pada atap dan plafon rumah milik Marsini (59) akibat ledakan petasan yang jatuh dari balon udara.
Kepolisian Sektor Bandung, Ajun Komisaris Polisi Mohammad Anwari, telah memastikan bahwa seluruh pelaku, yang merupakan anak-anak dan remaja, telah diidentifikasi. Meskipun para pelaku telah kabur, polisi telah meminta orang tua mereka untuk membantu dalam penyelidikan kasus ini. Saksi mata, seorang petani, memberikan keterangan penting kepada polisi terkait peristiwa tersebut.
Dari informasi yang diperoleh, awalnya polisi mengidentifikasi 15 anak yang terlibat. Namun, karena para pelaku mengenakan sarung dan surban, identifikasi detail mereka menjadi sulit. Penerbangan balon udara dilakukan di jalan usaha tani Desa Mergayu, sekitar 500 meter dari lokasi jatuhnya balon. Balon udara raksasa tersebut dipasangi puluhan petasan yang disusun berantai, termasuk satu petasan besar dengan parasut yang gagal mengembang saat jatuh.
Penyelidikan dan Identifikasi Pelaku
Polisi telah mengidentifikasi 10 pelaku utama yang terlibat dalam penerbangan balon udara berpetasan tersebut. Meskipun sebagian besar pelaku masih anak-anak dan remaja, proses hukum tetap akan berjalan sesuai aturan yang berlaku. Petugas kepolisian telah berhasil mengumpulkan sejumlah bukti, termasuk keterangan saksi mata dan bukti fisik dari lokasi kejadian. Proses identifikasi pelaku dilakukan dengan teliti untuk memastikan keakuratan data dan menghindari kesalahan.
Meskipun para pelaku telah melarikan diri, pihak kepolisian optimis dapat segera menangkap mereka. Kerjasama dengan masyarakat setempat sangat penting dalam membantu proses penyelidikan. Polisi menghimbau kepada masyarakat agar memberikan informasi yang relevan jika mengetahui keberadaan para pelaku.
Pihak kepolisian juga tengah menyelidiki asal-usul petasan yang digunakan. Dugaan sementara, petasan tersebut diperoleh dari sumber ilegal. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap jaringan penjualan petasan ilegal di wilayah Tulungagung.
Kerugian Materil dan Kondisi Darurat
Peristiwa ini mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar bagi korban, Marsini. Kerusakan meliputi genteng, kayu, plafon, dan perabotan rumah diperkirakan mencapai Rp30 juta hingga Rp35 juta. Polisi menyatakan bahwa wilayah Kecamatan Bandung saat ini dalam kondisi darurat petasan dan balon udara. Dalam operasi sebelumnya, polisi telah menyita sekitar 15 balon udara dan satu karung petasan.
AKP Mohammad Anwari menegaskan bahwa kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Polisi berkomitmen untuk menindak tegas para pelaku dan mencegah kejadian serupa terulang kembali. Langkah-langkah pencegahan akan ditingkatkan, termasuk sosialisasi bahaya petasan dan balon udara kepada masyarakat.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting tentang bahaya petasan dan balon udara. Penerbangan balon udara dengan petasan dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan kerugian materiil, bahkan dapat membahayakan nyawa. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Polisi berharap dengan penangkapan para pelaku, kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang. Langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih waspada dan bertanggung jawab dalam setiap kegiatan yang dilakukan.