Banjir Genangi Solo Setelah Hujan Deras, Jalan Lintas Bawah Joglo Ditutup Sementara
Hujan deras menyebabkan sejumlah titik di Solo terendam banjir, termasuk Jalan Lintas Bawah Joglo yang terpaksa ditutup sementara; Pemkot Surakarta telah mengerahkan bantuan dan evakuasi bagi warga terdampak.

Hujan deras yang mengguyur Kota Solo, Jawa Tengah, sejak Kamis siang mengakibatkan sejumlah titik tergenang banjir. Salah satu lokasi yang paling parah terdampak adalah Jalan Lintas Bawah Joglo, yang terendam air hingga mencapai pinggang orang dewasa. Banjir ini terjadi pada Kamis, 3 April 2024, dan menyebabkan sejumlah ruas jalan utama terganggu.
Akibat genangan air yang cukup tinggi, Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, memutuskan untuk menutup sementara Jalan Lintas Bawah Joglo. Penutupan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan dan mempermudah proses penanganan banjir. "Underpass ditutup malam ini, Damkar, DLH (Dinas Lingkungan Hidup), petugas kelurahan turun untuk membersihkan lumpur," ungkap Wali Kota Respati.
Pemerintah Kota Surakarta langsung bergerak cepat menanggapi situasi darurat ini. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi banjir dan membantu warga yang terdampak. Kerja sama antar instansi pemerintah dan relawan menjadi kunci dalam penanganan bencana ini.
Penanganan Banjir dan Bantuan Warga
Wali Kota Respati Ardi menjelaskan bahwa upaya pembersihan lumpur dan genangan air di Jalan Lintas Bawah Joglo melibatkan petugas pemadam kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup, dan petugas kelurahan. Diharapkan, jalan tersebut dapat kembali dilalui pada keesokan harinya. Selain itu, Pemkot Surakarta juga telah menyiapkan tempat pengungsian bagi warga yang membutuhkan, lengkap dengan bantuan makanan dan alas tidur.
Pemkot Surakarta memastikan bahwa semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bahu membahu dalam memberikan bantuan. "Tadi saya sudah sampaikan ke warga, bagi yang mau mengungsi kami sediakan tempat untuk sementara. Kami juga siapkan bantuan makan dan alas tidur. Semua OPD keroyokan, gotong royong," tambah Wali Kota Respati, menekankan kerja sama yang solid dalam penanganan bencana ini.
Tidak hanya di Jalan Lintas Bawah Joglo, banjir juga dilaporkan terjadi di beberapa titik lain di Kota Solo. Camat Banjarsari, Beni Supartono, menyebutkan bahwa genangan air juga terjadi di Kelurahan Kadipiro, Kelurahan Nusukan, dan kampung di belakang kampus Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.
Upaya Pembuangan Air dan Kerja Sama Antar Instansi
Kondisi geografis yang menyebabkan terbatasnya jalur pembuangan air menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan banjir ini. Camat Beni Supartono menjelaskan, "Situasinya kami tidak bisa membuang ke arah selatan karena air di sana juga tinggi. Kalau dipaksa tidak memungkinkan karena airnya balik lagi." Oleh karena itu, upaya pembuangan air difokuskan ke Jalan Lintas Bawah Joglo sebagai satu-satunya opsi yang memungkinkan.
Untuk mempercepat proses pembuangan air, sebanyak lima pompa air dikerahkan. Empat pompa berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan satu pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Kerja sama antar instansi ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam menghadapi bencana banjir di Kota Solo.
Kejadian ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah yang rawan banjir. Koordinasi yang baik antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat menjadi kunci dalam meminimalisir dampak kerugian dan memastikan keselamatan warga.
Meskipun Jalan Lintas Bawah Joglo ditutup sementara, Pemkot Solo berupaya agar jalan tersebut dapat segera kembali berfungsi normal. Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terus mengalir untuk membantu warga yang terdampak banjir.