Petugas Jebol Trotoar untuk Atasi Banjir di Paser, Kalimantan Timur
Banjir di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, membuat petugas gabungan terpaksa menjebol trotoar untuk mempercepat aliran air dan mengurangi genangan yang merendam puluhan rumah dan fasilitas umum.

Banjir yang melanda Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), memaksa petugas gabungan untuk mengambil langkah tak biasa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa petugas terpaksa menjebol trotoar jalan menggunakan alat berat untuk mempercepat aliran air yang menggenangi pemukiman warga. Kejadian ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (23/2), mengakibatkan genangan air di beberapa titik permukiman.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, tindakan penjebolan trotoar ini bertujuan untuk mengarahkan aliran air menuju Telaga Ungu di Kecamatan Tanah Grogot. "Penjebolan trotoar membuat genangan air di beberapa titik mulai menyusut sekitar 30 sentimeter, memungkinkan warga untuk kembali beraktivitas," jelas Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/2).
Langkah ini diambil sebagai upaya cepat untuk mengurangi dampak banjir yang signifikan terhadap warga Paser. Tim gabungan BPBD Paser, dibantu personel TNI/Polri, langsung bergerak cepat melakukan asesmen di lapangan, termasuk pendataan rumah, fasilitas umum, dan warga yang terdampak.
Banjir di Tiga Kecamatan Kabupaten Paser
Berdasarkan laporan dari tim reaksi cepat BPBD Paser kepada BNPB, sedikitnya tiga kecamatan terdampak banjir, yaitu Tanah Grogot, Kuaro, dan Batu Sopang. Puluhan rumah dan fasilitas publik terendam banjir. Data sementara menunjukkan sebanyak 44 keluarga terdampak di tiga kecamatan tersebut. Petugas masih terus melakukan pendataan dan asesmen untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
Kondisi ini menunjukkan betapa seriusnya dampak banjir yang melanda Kabupaten Paser. Upaya penjebolan trotoar menjadi bukti nyata bagaimana petugas berjuang keras untuk mengatasi situasi darurat dan membantu warga yang terdampak. Meskipun langkah ini tergolong ekstrem, namun dinilai efektif dalam mengurangi genangan air dengan cepat.
Proses evakuasi dan bantuan bagi warga terdampak juga terus dilakukan oleh tim gabungan. Selain itu, upaya pembersihan pascabanjir juga akan segera dilakukan setelah genangan air surut.
Imbauan Kewaspadaan dari BNPB
BNPB mengimbau masyarakat Paser untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Abdul Muhari mengingatkan bahwa curah hujan masih tinggi dan berpotensi menyebabkan banjir kembali meningkat. "Waspada karena curah hujan masih tinggi dan berpotensi menyebabkan banjir kembali meningkat," ujarnya. Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan dan panduan tanggap darurat bencana dari petugas setempat.
Langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko dampak banjir di masa mendatang. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting dalam menghadapi bencana alam seperti banjir. Peningkatan infrastruktur dan sistem peringatan dini juga menjadi hal krusial untuk meminimalisir kerugian akibat bencana.
Kejadian banjir di Paser ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang mitigasi bencana, serta selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang.
Kesimpulannya, banjir di Kabupaten Paser telah memaksa petugas untuk mengambil tindakan cepat dan tepat, termasuk menjebol trotoar untuk mengurangi genangan air. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas dalam menghadapi potensi banjir susulan.