Pemkab Tangerang Koordinasikan Upaya Antisipasi Banjir, Usulkan Pembangunan Turap Permanen
Pemerintah Kabupaten Tangerang meminta seluruh camat dan kepala desa berkoordinasi untuk mengantisipasi banjir, serta mengusulkan pembangunan turap permanen di bantaran Sungai Cimanceuri.

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, termasuk Kabupaten Tangerang, sejak Senin (3/3) lalu, telah mengakibatkan lebih dari 6.800 jiwa dari 2.305 kepala keluarga mengungsi. Bencana ini disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi yang mengakibatkan meluapnya Sungai Cisadane dan Cimanceuri. Pemerintah Kabupaten Tangerang pun bergerak cepat untuk melakukan berbagai upaya mitigasi dan penanganan pasca-banjir.
Menanggapi bencana ini, Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, menginstruksikan seluruh camat dan kepala desa untuk berkoordinasi dalam mengantisipasi dan menangani banjir. "Kita koordinasikan atau bisa langsung bantuan dari para camat/kepala desa untuk bisa mengantisipasi dan penanganan banjir ini. Jadi penanganannya banyak skalanya," ujar Bupati Maesyal Rasyid.
Pemkab Tangerang juga menyiapkan anggaran khusus dari APBD dan bantuan pusat untuk penanganan tanggap darurat bencana. Selain itu, bantuan langsung berupa kebutuhan pokok telah disalurkan kepada warga terdampak. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan dengan cepat dan efisien.
Koordinasi Antar Instansi dan Usulan Pembangunan Turap
Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menambahkan bahwa Pemkab Tangerang telah mengusulkan pemasangan turap permanen di sepanjang bantaran Sungai Cimanceuri kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C2). "Untuk turap/tanggul permanen sebagai menahan luapan akibat Sungai Cimanceuri akan di usulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C2) selaku pihak yang berwenang dalam mengelola sungai," jelasnya.
Langkah ini diambil sebagai upaya jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang berulang. Pembangunan turap permanen dinilai penting untuk menahan luapan sungai dan mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan BBWS C2 dianggap krusial dalam merealisasikan proyek ini.
Pemerintah Kabupaten Tangerang menyadari keterbatasan kewenangan dalam membangun tanggul permanen di sungai yang berada di bawah wewenang pemerintah pusat. Oleh karena itu, pengusulan kepada BBWS C2 menjadi langkah strategis untuk mendapatkan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, melaporkan bahwa kondisi banjir di 14 kecamatan, 19 desa, dan satu kelurahan yang terdampak telah berangsur surut. Beberapa rumah sudah kembali ditempati oleh warga. Meskipun demikian, pemerintah tetap memberikan penanganan dan bantuan melalui posko-posko darurat.
Bantuan dan Penanganan Korban Banjir
Pemkab Tangerang berkomitmen untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh korban banjir. Bantuan tersebut meliputi kebutuhan pokok dan dukungan lainnya untuk membantu warga terdampak pulih dari bencana. Penanganan korban banjir dilakukan secara terpadu dan melibatkan berbagai pihak, termasuk instansi terkait, relawan, dan masyarakat.
Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana banjir. Dengan kerjasama yang solid, diharapkan dampak negatif dari bencana banjir dapat diminimalisir dan pemulihan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat lebih dari 2.305 kepala keluarga (KK) atau sekitar 6.833 jiwa terdampak banjir. Angka ini menunjukkan besarnya dampak banjir yang melanda Kabupaten Tangerang. Pemerintah terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada seluruh warga yang terdampak.
Ke depannya, upaya pencegahan dan mitigasi bencana banjir akan terus ditingkatkan. Pembangunan infrastruktur yang memadai, pengelolaan sungai yang baik, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana banjir di masa mendatang.