Tagana Kabupaten Tasikmalaya Evakuasi Warga Terdampak Banjir
Banjir di Desa Tanjungsari, Tasikmalaya akibat luapan Sungai Citanduy dan Cikidang telah menyebabkan evakuasi warga dan penyaluran bantuan oleh Tagana dan instansi terkait.

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (13/3) mengakibatkan luapan Sungai Citanduy dan Cikidang, menyebabkan banjir yang menggenangi pemukiman warga dan lahan pertanian di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik. Banjir ini memaksa Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya dan tim gabungan untuk melakukan evakuasi warga dan penyaluran bantuan darurat. Peristiwa ini terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ketua Forum Koordinasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menyatakan bahwa upaya evakuasi warga dan pengiriman bantuan tanggap darurat dilakukan bersama Dinas Sosial PPKBP3A (Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak) Kabupaten Tasikmalaya. "Upaya evakuasi warga, pengiriman bantuan tanggap darurat bersama Dinas Sosial PPKBP3A," kata Jembar saat dihubungi melalui telepon seluler.
Meskipun sebagian warga memilih bertahan di rumah masing-masing, evakuasi dilakukan untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak banjir. "Alhamdulillah masyarakat aman walaupun ada yang masih memilih bertahan di rumah masing-masing," ujarnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa respon cepat dan kolaborasi antar instansi pemerintah sangat penting dalam penanganan bencana.
Evakuasi dan Penyaluran Bantuan
Tim Tagana dan petugas dari berbagai instansi bahu-membahu membantu masyarakat yang terdampak banjir. Proses evakuasi dilakukan untuk memindahkan warga ke tempat yang lebih aman dari genangan banjir. Bantuan berupa logistik dan kebutuhan dasar lainnya juga disalurkan untuk meringankan beban para korban.
Desa Tanjungsari diketahui merupakan daerah langganan banjir setiap musim hujan. Hal ini disebabkan oleh letak geografisnya yang berada di dekat aliran Sungai Citanduy dan Cikidang yang kerap meluap saat curah hujan tinggi. Banjir tersebut tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga akses jalan dan lahan pertanian.
Ketinggian air di beberapa titik mencapai lebih dari 1 meter, memaksa sebagian warga untuk mengungsi. "Masyarakat masih mengungsi sebagian karena rumahnya ada yang terendam sampai 1,5 meter," jelas Jembar. Kondisi ini menggambarkan dampak signifikan banjir terhadap kehidupan masyarakat setempat.
Dampak Banjir dan Bantuan Pemerintah
Berdasarkan laporan sementara, sebanyak 906 unit rumah warga terdampak banjir, dengan jumlah warga terdampak mencapai 3.963 jiwa atau 1.131 kepala keluarga. Angka ini menunjukkan skala luasnya dampak banjir di Desa Tanjungsari.
Pemerintah daerah telah bergerak cepat dalam memberikan bantuan kepada para korban. Bantuan yang diberikan meliputi pangan, air bersih untuk minum, mandi, dan mencuci, serta kebutuhan lainnya. Pelayanan kesehatan juga disediakan untuk memastikan kesehatan para pengungsi tetap terjaga.
Selain bantuan langsung, pemerintah juga perlu melakukan langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Hal ini dapat berupa normalisasi sungai, pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir, dan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana.
Kejadian banjir di Desa Tanjungsari ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kerja sama antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat krusial dalam proses evakuasi, penyaluran bantuan, dan pemulihan pascabencana. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan sistem penanggulangan bencana di masa depan.