Banjir Cianjur: 230 Rumah Terdampak, Warga Mulai Bersihkan Lumpur
Banjir di empat kecamatan Cianjur mengakibatkan 230 rumah terdampak dan ratusan warga mengungsi sementara, kini proses pembersihan lumpur sedang berlangsung.

Banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu (26/4) hingga Minggu (27/4) pagi telah mengakibatkan ratusan rumah terdampak. Sebanyak 230 rumah di Kecamatan Sukaluyu, Karangtengah, Mande, dan Cianjur kini dalam proses pembersihan oleh pemiliknya dibantu petugas gabungan. Banjir dengan ketinggian bervariasi, dari 50 sentimeter hingga satu meter, telah menyebabkan sekitar 112 kepala keluarga mengungsi sementara, namun kini sebagian besar telah kembali ke rumah masing-masing setelah air surut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menyatakan bahwa petugas gabungan dari TNI/Polri, Damkar Cianjur, PMI Cianjur, Perumdam Cianjur, dan puluhan relawan dikerahkan untuk membantu warga membersihkan rumah mereka dari lumpur sisa banjir. Pembersihan ini difokuskan di 15 desa yang terdampak di empat kecamatan tersebut. "Petugas gabungan terdiri atas TNI/Polri, Damkar Cianjur, PMI Cianjur, Perumdam Cianjur, dan puluhan relawan dibagi ke sejumlah wilayah terdampak guna membantu warga membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir," kata Asep.
Proses evakuasi dan bantuan kemanusiaan berjalan dengan baik. Meskipun sebagian besar warga telah kembali ke rumah, pendataan kerusakan rumah masih berlangsung. Data sementara menunjukkan lebih dari 20 rumah mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat, terutama di Kecamatan Karangtengah, yang merupakan wilayah yang paling parah terdampak. Pemerintah daerah telah mendirikan posko bersama dan dapur umum di beberapa lokasi di Kecamatan Karangtengah untuk memberikan bantuan dan pelayanan kemanusiaan, termasuk layanan kesehatan.
Pembersihan Rumah dan Infrastruktur Pascabanjir
Petugas gabungan hingga Minggu siang masih berjibaku membantu warga membersihkan rumah dan saluran air yang tersumbat sampah. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir susulan jika hujan kembali turun dalam durasi yang lama. Bahkan, alat berat dikerahkan untuk membantu mengangkut material yang terbawa banjir. "Petugas masih berusaha membantu warga membersihkan rumah dan lingkungannya, bahkan untuk mengangkut material yang terbawa banjir dikerahkan alat berat," ujar Asep Kusmanawijaya.
Upaya pembersihan ini melibatkan berbagai pihak, menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana. Kerja sama ini sangat penting untuk memulihkan kondisi pascabanjir dan mencegah dampak yang lebih buruk di masa mendatang. Selain itu, pendataan kerusakan rumah yang masih berlangsung akan menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa dampak banjir cukup signifikan, terutama di Kecamatan Karangtengah. Banyak rumah warga yang terendam dan mengalami kerusakan, sehingga membutuhkan waktu dan upaya yang cukup besar untuk melakukan pembersihan dan perbaikan. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dan dampak banjir di masa mendatang.
Kesaksian Warga Terdampak
Solihat (36), warga Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, mengungkapkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah yang pernah dialaminya. Biasanya, genangan air hanya terjadi di jalan, namun kali ini air sampai masuk ke rumah-rumah warga. "Banjir setinggi ini baru kali ini terjadi, biasanya hanya menggenangi jalan. Banjir saat ini mulai surut. Saat ini kami sedang membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir," katanya.
Kisah Solihat mewakili pengalaman banyak warga Cianjur yang terdampak banjir. Mereka kini fokus pada upaya pembersihan dan pemulihan, berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka bangkit dari bencana ini.
Langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil pemerintah daerah antara lain melanjutkan pendataan kerusakan, menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan mitigasi bencana di masa mendatang. Pembersihan lingkungan dan perbaikan infrastruktur juga menjadi prioritas utama untuk mencegah terjadinya banjir susulan.
Kejadian banjir di Cianjur ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana dan mempercepat proses pemulihan.