Dari Rp2 Juta Jadi Rp40 Juta: Kisah Sukses KUBE Bantaeng Berkat Program TJSL PLN UIP Sulawesi
Simak bagaimana Program TJSL PLN UIP Sulawesi berhasil mengubah nasib Kelompok Usaha Bersama di Bantaeng, Sulsel, dengan peningkatan pendapatan signifikan.

PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini secara konkret menyasar Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, untuk menciptakan dampak ekonomi yang nyata dan berkelanjutan.
Sejak awal tahun 2024, PLN UIP Sulawesi telah aktif mendampingi KUBE “Langit Bengkel” yang berlokasi di Dusun Ma’Lero, Desa Biangloe, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng. Pendampingan ini bertujuan untuk mengatasi tingginya angka pengangguran di dusun tersebut dengan membekali para pemuda dengan keterampilan dan sarana usaha.
Hasil dari program ini telah mulai terlihat, di mana KUBE “Langit Bengkel” berhasil meningkatkan kapasitas dan pendapatannya secara signifikan. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa inisiatif pemberdayaan yang terencana dan didukung penuh dapat membawa perubahan positif yang substansial bagi komunitas lokal.
Pemberdayaan Komunitas Melalui Program TJSL PLN
Program TJSL PLN dirancang untuk memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan kepada masyarakat yang berada di sekitar proyek infrastruktur kelistrikan. Salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang sedang dalam tahap prakonstruksi adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Punagaya - Bantaeng. Melalui program ini, PLN berupaya memastikan bahwa pembangunan infrastruktur juga sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bantuan yang diberikan PLN kepada warga sekitar proyek tersebut berfokus pada pembentukan dan pendampingan KUBE “Langit Bengkel”. Para pemuda yang sebelumnya menganggur kini diberdayakan dengan pembekalan keterampilan dasar di bidang perbengkelan, diikuti dengan dukungan penuh dalam pendirian bengkel serta penyediaan sejumlah peralatan esensial. Inisiatif ini memungkinkan mereka untuk mandiri dan memiliki sumber penghasilan yang stabil.
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat ini tidak hanya diukur dari peningkatan ekonomi, tetapi juga melalui metode objektif seperti Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). General Manager PLN UIP Sulawesi, Kuncoro Adi, menyatakan bahwa hasil pengukuran sangat menggembirakan, dengan nilai SROI sebesar 2,78 dan IKM mencapai 3,84 poin. Kedua indikator ini masuk dalam kategori sangat baik, menegaskan efektivitas dan dampak positif program.
Lonjakan Pendapatan dan Pengakuan Masyarakat
Ketua KUBE “Langit Bengkel”, Idrus Solihin, membenarkan dampak positif dari pendampingan dan bantuan yang diberikan PLN. Menurutnya, setelah menerima dukungan peralatan dan pendampingan, progres KUBE “Langit Bengkel” menunjukkan peningkatan yang signifikan. Jumlah pelanggan bengkel terus bertambah, bahkan bengkel mereka mulai direkomendasikan dari mulut ke mulut oleh masyarakat sekitar.
Peningkatan pendapatan menjadi salah satu indikator paling jelas dari keberhasilan ini. Idrus menjelaskan bahwa pada awalnya, pendapatan bulanan bengkel hanya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp6 juta. Namun, berkat program pemberdayaan ini, pendapatan KUBE “Langit Bengkel” kini telah mencapai di atas Rp10 juta per bulan secara konsisten.
Lebih lanjut, Idrus mengungkapkan bahwa pendapatan tersebut bahkan dapat melonjak drastis hingga mencapai Rp40 juta pada musim panen. Peningkatan ini terjadi karena setelah menerima hasil penjualan sumber daya alam, banyak warga yang langsung memanfaatkan pendapatan mereka untuk memperbaiki atau menservis sepeda motor di bengkel “Langit Bengkel”. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan positif antara aktivitas ekonomi lokal dan layanan yang diberikan KUBE.
Sinergi untuk Keberlanjutan Ekonomi Lokal
Kesuksesan KUBE “Langit Bengkel” tidak terlepas dari sinergi dan dukungan berbagai pihak. Selain pendampingan dari PLN UIP Sulawesi, peran aktif pemerintah desa setempat dan mitra di lapangan juga sangat krusial dalam memastikan keberlanjutan dan pengembangan usaha ini. Kolaborasi ini menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Program TJSL PLN ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar proyek-proyek strategis nasional. Dengan memberdayakan komunitas lokal, PLN tidak hanya membangun infrastruktur kelistrikan, tetapi juga turut serta dalam membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan mandiri bagi daerah tersebut.
Inisiatif seperti ini diharapkan dapat terus direplikasi di berbagai wilayah lain yang memiliki proyek infrastruktur serupa. Tujuannya adalah untuk menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas, sehingga pembangunan infrastruktur dapat berjalan seiring dengan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.