15 Relawan PMI Cianjur Berikan Pelayanan Kemanusiaan Pascabanjir
Banjir di empat kecamatan Cianjur telah membuat 15 relawan PMI terjun memberikan pelayanan kemanusiaan, termasuk layanan air bersih dan penyemprotan disinfektan.

Banjir yang melanda empat kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, telah mengakibatkan 15 relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur dikerahkan untuk memberikan pelayanan kemanusiaan. Bencana alam ini terjadi pada Sabtu hingga Minggu pagi, mengakibatkan ratusan rumah terendam dan puluhan kepala keluarga mengungsi. PMI Cianjur bergerak cepat dengan menyediakan berbagai bantuan, termasuk air bersih, penyemprotan disinfektan, dan bantuan logistik lainnya.
Kepala Bidang Penanganan Bencana PMI Cianjur, Dodi Permadi, menyatakan bahwa relawan PMI telah memberikan berbagai bantuan sejak awal kejadian, mulai dari evakuasi hingga pembersihan rumah dan lingkungan dari lumpur. "Berbagai pelayanan kemanusiaan saat banjir sudah dilakukan belasan relawan mulai dari proses evakuasi, layanan kesehatan pertama dan membantu pembersihan rumah dan lingkungan dari lumpur sisa banjir, kami akan membantu posko pelayanan," kata Dodi Permadi.
Selain bantuan langsung, PMI juga mendirikan pos pelayanan dan menurunkan satu truk tangki air serta pompa air untuk membantu warga terdampak. Bantuan ini diberikan setelah berkoordinasi dengan dinas terkait dan tokoh masyarakat setempat. Kecepatan respon dan koordinasi antar lembaga menjadi kunci keberhasilan penanggulangan bencana ini.
Layanan Kemanusiaan PMI Cianjur Pascabanjir
PMI Cianjur memberikan berbagai layanan kemanusiaan pascabanjir, termasuk layanan air bersih, penyemprotan disinfektan, dan pengasapan (fogging). Layanan air bersih telah disalurkan ke beberapa wilayah, seperti Kecamatan Sukaluyu dan perumahan di Kecamatan Karantengah, berdasarkan permintaan masyarakat. Penyemprotan disinfektan dan pengasapan dilakukan setelah berkoordinasi dengan dinas terkait dan masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit.
Selain itu, PMI juga membantu dapur umum dan memberikan dukungan logistik lainnya kepada warga yang membutuhkan. Relawan PMI yang memiliki berbagai keahlian dikerahkan untuk membantu pelayanan di pos pelayanan kemanusiaan yang dibangun di dua kecamatan. Sarana dan prasarana yang memadai, seperti truk tangki, mobil ambulan, sepeda motor ambulan, mobil double cabin, dan perahu, juga disiapkan untuk menunjang operasional.
Dodi Permadi menambahkan bahwa masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi PMI Cianjur. "Silahkan hubungi PMI Cianjur, kami akan memberikan berbagai pelayanan maksimal guna membantu masyarakat korban banjir di empat kecamatan di Cianjur, termasuk membersihkan fasilitas umum seperti sekolah, masjid dan lain-lain," tambahnya. Kerja sama dengan Perumdam Cianjur juga dilakukan untuk pendistribusian air bersih ke wilayah terdampak.
Dampak Banjir dan Bantuan dari Berbagai Pihak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat sekitar 230 rumah di empat kecamatan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga satu meter. Kecamatan yang terdampak adalah Sukaluyu, Karangtengah, Mande, dan Cianjur, dengan total sekitar 15 desa yang terdampak. Pembersihan rumah dan lingkungan dari lumpur sisa banjir dilakukan oleh pemilik rumah dibantu petugas gabungan.
Petugas gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Damkar Cianjur, PMI Cianjur, Perumdam Cianjur, dan puluhan relawan dikerahkan untuk membantu warga. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengatakan bahwa banjir telah surut pada Minggu pagi. Sekitar 112 kepala keluarga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Kerja sama dan koordinasi yang baik antar instansi dan relawan menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana banjir di Cianjur. PMI Cianjur dengan 15 relawannya telah memberikan kontribusi signifikan dalam memberikan pelayanan kemanusiaan kepada warga terdampak. Keberadaan posko pelayanan dan dukungan logistik menjadi sangat penting dalam meringankan beban warga yang terkena musibah.
Ke depannya, diharapkan adanya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam serupa. Koordinasi yang lebih terintegrasi antar lembaga dan peningkatan kapasitas relawan akan sangat membantu dalam mempercepat proses pemulihan pascabencana dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan.