Gas Melon Aman! Pemkab Lumajang Pastikan Ketersediaan Elpiji Subsidi di Pasaran
Pemkab Lumajang bergerak cepat memastikan ketersediaan elpiji subsidi 3 kg di pasaran setelah sempat terjadi kelangkaan, dengan menambah pasokan dan edukasi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, secara sigap memastikan ketersediaan elpiji bersubsidi 3 kilogram di pasaran. Langkah ini diambil menyusul sempat terjadinya kelangkaan di beberapa wilayah, yang kini telah teratasi dengan penambahan pasokan.
Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Lumajang, Yudho Hariyanto, menjelaskan bahwa penambahan pasokan dilakukan segera setelah kondisi kelangkaan teridentifikasi. Meskipun sempat ada keterlambatan distribusi, situasi di lapangan kini telah kembali normal dan terkendali.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Lumajang untuk menjaga stabilitas pasokan energi bagi masyarakat. Koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait menjadi kunci utama dalam memastikan distribusi elpiji subsidi yang merata dan tepat sasaran di seluruh wilayah Lumajang.
Langkah Cepat Atasi Gangguan Distribusi
Sebelumnya, pasokan gas elpiji 3 kg di Kecamatan Pronojiwo sempat mengalami gangguan. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan distribusi di wilayah sekitar serta terserapnya sebagian stok oleh pembeli dari luar daerah, yang kemudian berdampak pada kelangkaan di masyarakat setempat.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemkab Lumajang segera mengambil tindakan cepat. Koordinasi langsung dilakukan dengan SBM Pertamina Patra Niaga, Hiswana Migas, agen, serta pangkalan distribusi untuk segera menambah pasokan elpiji subsidi.
Yudho Hariyanto menegaskan bahwa langkah strategis ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menjaga ketahanan energi yang adil dan merata, memastikan setiap rumah tangga prioritas mendapatkan akses terhadap "gas melon" ini.
Prioritas Rumah Tangga dan Edukasi Penggunaan Bijak
Selain fokus pada penambahan pasokan, Pemkab Lumajang juga terus berupaya menjaga agar ketersediaan gas elpiji 3 kilogram ini tepat sasaran. Prioritas utama adalah rumah tangga, sesuai dengan peruntukan elpiji bersubsidi.
Pemerintah daerah juga mengimbau pelaku usaha, seperti restoran dan penginapan, untuk beralih menggunakan elpiji non-subsidi. Langkah ini penting agar alokasi elpiji 3 kg dapat difokuskan untuk kebutuhan rumah tangga, sekaligus mendorong efisiensi dan keadilan dalam distribusi energi.
Pendekatan pembinaan persuasif diterapkan untuk mendorong seluruh pihak agar menyesuaikan penggunaan energi secara bijak. Kesadaran kolektif dari masyarakat dan pelaku usaha menjadi kunci utama agar distribusi elpiji 3 kg berjalan optimal dan berkelanjutan.
Sinergi untuk Stabilitas Pasokan Berkelanjutan
Edukasi kepada publik juga digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Masyarakat diimbau untuk membeli gas sesuai kebutuhan, menghindari praktik penimbunan, serta memprioritaskan pemakaian yang hemat.
Kesadaran ini merupakan fondasi penting untuk menjaga stabilitas pasokan serta mengurangi potensi gangguan distribusi di masa depan. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi lagi kelangkaan elpiji subsidi yang merugikan masyarakat.
Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, penyedia, dan pengguna, Pemkab Lumajang optimistis ketersediaan gas elpiji 3 kg dapat terus terjaga. Upaya ini juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat pengelolaan energi yang cerdas, bertanggung jawab, dan berwawasan masa depan di seluruh lapisan masyarakat Lumajang.