Picu Otak dan Cegah Stunting: Program CINTA Sudin Pusip Jakbar Ajarkan Storytelling untuk Ibu Hamil
Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Barat meluncurkan Program CINTA, inisiatif unik yang melatih ibu hamil dan balita storytelling untuk optimalkan perkembangan otak bayi dan cegah stunting.

Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Sudin Pusip) Jakarta Barat telah meluncurkan sebuah inisiatif inovatif bernama Program Cerita untuk Janin dan Balita (CINTA). Program ini dirancang khusus untuk ibu hamil dan ibu balita di wilayah Jakarta Barat, dengan fokus utama pada pengajaran seni bercerita atau storytelling. Tujuan dari program ini adalah untuk memberdayakan para ibu agar dapat berinteraksi secara verbal dengan anak-anak mereka sejak usia dini, bahkan sejak dalam kandungan.
Program CINTA secara spesifik mengajarkan teknik storytelling yang dapat diaplikasikan kepada bayi yang masih dalam kandungan maupun anak-anak di bawah usia lima tahun. Kepala Sudin Pusip Jakarta Barat, Ahmad Jazuri, menjelaskan bahwa metode ini bertujuan untuk memicu perkembangan otak anak. Stimulasi saraf otak melalui cerita yang diperdengarkan diyakini memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kognisi dan perkembangan mental anak.
Lebih lanjut, inisiatif ini juga merupakan bagian dari upaya Sudin Pusip Jakarta Barat dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi risiko stunting atau tengkes. Dengan merangsang saraf otak bayi sejak dini melalui storytelling, diharapkan dapat tercipta fondasi perkembangan yang kuat. Program ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak fase prenatal.
Meningkatkan Perkembangan Otak dan Mencegah Stunting
Program CINTA menggarisbawahi pentingnya stimulasi dini bagi perkembangan otak anak. Menurut Ahmad Jazuri, memperdengarkan cerita-cerita tertentu kepada anak dalam kandungan atau balita dapat secara efektif memicu aktivitas saraf di otak. Proses 'colek-colek' saraf melalui narasi yang disampaikan oleh ibu ini diharapkan dapat mengoptimalkan konektivitas dan fungsi otak sejak awal kehidupan.
Metode storytelling yang diajarkan dalam Program CINTA tidak sembarangan, melainkan spesifik dan disesuaikan untuk kebutuhan bayi atau janin. Ada kategori cerita, ragam intonasi, dan teknik khusus yang diajarkan kepada para ibu. Hal ini memastikan bahwa cerita yang disampaikan tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai stimulasi yang optimal bagi perkembangan kognitif dan emosional anak. Program ini berbeda dengan metode bercerita untuk anak usia sekolah, karena fokusnya pada stimulasi dini.
Partisipasi Sudin Pusip Jakarta Barat dalam upaya pencegahan stunting melalui Program CINTA adalah langkah proaktif. Dengan memicu perkembangan saraf otak bayi, program ini berkontribusi pada penciptaan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Pendekatan ini menunjukkan pemahaman bahwa pencegahan stunting tidak hanya terbatas pada nutrisi, tetapi juga melibatkan stimulasi kognitif yang komprehensif.
Jangkauan dan Kolaborasi Program CINTA
Sejak awal tahun 2025, Program CINTA telah berhasil menjangkau ibu hamil dan ibu balita di 16 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang tersebar di Jakarta Barat. Setiap pelatihan di RPTRA dihadiri oleh sekitar 25 hingga 30 ibu hamil atau ibu balita. Jumlah peserta ini dinilai cukup efektif untuk memastikan program dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang signifikan bagi para partisipan.
Dalam implementasinya, Sudin Pusip Jakarta Barat tidak bekerja sendiri. Mereka menjalin kolaborasi erat dengan Suku Dinas Kesehatan serta kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jakarta Barat. Keterlibatan PKK sangat strategis karena mereka memiliki kedekatan dan akses langsung dengan ibu-ibu di wilayah masing-masing. Kolaborasi ini memastikan bahwa informasi dan pelatihan Program CINTA dapat tersebar luas dan menjangkau target sasaran secara efektif.
Setelah evaluasi lebih lanjut, Sudin Pusip Jakarta Barat mempertimbangkan untuk memperluas jangkauan Program CINTA ke 42 RPTRA lainnya di Jakarta Barat. Perluasan ini akan memungkinkan lebih banyak ibu hamil dan ibu balita untuk mendapatkan manfaat dari pelatihan storytelling yang ditawarkan. Komitmen untuk terus mengembangkan program menunjukkan dedikasi dalam mendukung kesehatan dan perkembangan anak di seluruh wilayah.
Standarisasi Profesional dan Rencana Masa Depan
Program CINTA dirancang dengan standar profesional yang tinggi. Hal ini terbukti dari keterlibatan komunitas storytelling yang ahli di bidangnya, serta dukungan dari ahli psikologi Universitas Indonesia. Keterlibatan para profesional ini menjamin bahwa materi dan metode pelatihan yang diberikan kepada para ibu adalah akurat, relevan, dan efektif. Standar profesional ini menjadi jaminan kualitas bagi para peserta program.
Meskipun telah berjalan di beberapa RPTRA dengan frekuensi dua hingga tiga RPTRA per bulan, peluncuran resmi Program CINTA dijadwalkan pada 14 September 2025. Peluncuran ini akan menandai dimulainya fase yang lebih masif dan terstruktur dari program tersebut. Dengan peluncuran resmi, diharapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya storytelling untuk perkembangan anak akan semakin meningkat.
Sudin Pusip Jakarta Barat terus berkomitmen untuk mengevaluasi dan menyempurnakan Program CINTA. Evaluasi berkala akan dilakukan untuk mengukur efektivitas program dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis data, Program CINTA diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi kesehatan dan kecerdasan generasi penerus bangsa.