Dinkes Kota Madiun Asuh 255 Balita untuk Tekan Angka Stunting
Dinas Kesehatan Kota Madiun meluncurkan program Gelinting Simas untuk mengatasi stunting dengan memberikan bantuan telur dan edukasi gizi kepada 255 balita.

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur, meluncurkan program inovatif bernama Gelinting Simas (Gerakan Peduli Stunting untuk Generasi Emas) dalam upaya menekan angka stunting. Program ini melibatkan 255 balita yang mendapatkan asuhan langsung dari para pegawai Dinkes PPKB, puskesmas, dan RSUD Kota Madiun. Inisiatif ini dijalankan sejak Maret 2024, dan diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Kota Madiun.
Kepala Dinkes PPKB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani, menjelaskan bahwa program ini dijalankan dengan cara setiap pegawai mengasuh satu atau lebih balita dengan memberikan bantuan satu kilogram telur setiap minggu. "Ini upaya kami untuk menekan stunting di Kota Madiun. Saat ini, ada 255 balita yang terdata dalam program anak asuh," ujar dr. Denik Wuryani pada Rabu, 19 Maret 2024. Para pegawai dapat berpartisipasi secara individu atau berkelompok, menunjukkan semangat kolaborasi dalam mengatasi masalah stunting.
Selain bantuan telur sebagai sumber protein hewani yang mudah didapat dan diolah, program Gelinting Simas juga mencakup sosialisasi pencegahan stunting dan pemantauan tumbuh kembang anak setiap bulan. Pemilihan telur didasarkan pada kemudahan akses, penyimpanan, dan fleksibilitas pengolahannya. Hal ini memastikan bahwa bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh keluarga balita yang membutuhkan.
Upaya Pencegahan Stunting di Kota Madiun
Program Gelinting Simas merupakan salah satu dari berbagai upaya yang dilakukan Dinkes PPKB Kota Madiun dalam pencegahan stunting. Program ini dijalankan secara terintegrasi dengan berbagai program lainnya. Dr. Denik Wuryani menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu. "Berat badan anak jangan sampai turun. Kalau berat badan turun, maka akan memengaruhi tinggi badan dan daya tahan tubuhnya berkurang," tegasnya. Penurunan berat badan menjadi indikator penting yang perlu diwaspadai.
Langkah-langkah lain yang telah dan terus dilakukan meliputi pemberian vitamin dan tablet tambah darah bagi remaja putri, edukasi stunting bagi calon pengantin, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak, penyediaan sarana prasarana persalinan yang memadai, serta sosialisasi tentang ASI, MPASI, dan imunisasi. Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi sejak dini.
Dengan pendekatan holistik ini, Dinkes PPKB Kota Madiun berupaya untuk memberikan intervensi yang komprehensif dalam mencegah stunting. Tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga memberikan edukasi dan pemantauan yang berkelanjutan.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui program Gelinting Simas dan berbagai program pendukung lainnya, Dinkes Kota Madiun berharap dapat menekan angka stunting secara signifikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah stunting. Keberhasilan program ini akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Madiun di masa depan.
Program ini juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dan berbagai pihak terkait dalam upaya pencegahan stunting. Kerja sama yang erat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan keluarga sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan komitmen dan kerja keras bersama, diharapkan Kota Madiun dapat terbebas dari masalah stunting.
Keberhasilan program ini akan diukur dari peningkatan status gizi balita dalam jangka waktu tiga bulan, baik dari segi berat badan maupun tinggi badan. Pemantauan yang ketat dan evaluasi berkala akan dilakukan untuk memastikan efektivitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.