Pemkab Kobar Perangi Stunting lewat Inovasi Gema Phosting
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat meluncurkan program Gema Phosting, inovasi pemberian sayuran gratis untuk ibu hamil dan balita guna menurunkan angka stunting.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, berupaya menekan angka stunting dengan inovasi terbaru bernama Gema Phosting. Program ini diluncurkan oleh Dinas Pertanian Kobar dan melibatkan berbagai pihak, termasuk kader kesehatan dan Puskesmas setempat. Inovasi ini berupa pemberian sayuran segar gratis kepada ibu hamil dan balita yang mengunjungi posyandu. Program ini dimulai di Pangkalan Bun pada Kamis, 27 Februari 2024, dan diharapkan dapat berjalan rutin di berbagai posyandu di Kobar.
Kepala Bidang Hortikultura Distan Kobar, Adi Budiarto, menjelaskan bahwa Gema Phosting merupakan langkah strategis dalam intervensi spesifik penanganan stunting. Pemberian sayuran segar bertujuan untuk meningkatkan akses pangan bergizi bagi keluarga berisiko stunting dan balita stunting. Sayuran yang diberikan merupakan hasil dari Kelompok Wanita Tani yang mengikuti program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), sebuah kerjasama dengan Bidang Hortikultura Dinas Pertanian. Ke depannya, Bidang Hortikultura juga berencana untuk membudidayakan sayuran sendiri untuk mendukung keberlangsungan Gema Phosting.
Kolaborasi dengan kader kesehatan dan Puskesmas sangat penting dalam keberhasilan Gema Phosting. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah ibu hamil dan balita yang mengunjungi posyandu, sehingga program pemberian sayuran segar dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting, sebuah masalah yang menjadi prioritas nasional.
Gema Phosting: Inovasi Menuju Kobar Bebas Stunting
Program Gema Phosting fokus pada pemberian sayuran segar, kaya vitamin dan mineral, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta balita. Dengan menyediakan sayuran secara gratis, program ini bertujuan untuk mengatasi kendala akses terhadap makanan bergizi, khususnya bagi keluarga kurang mampu. Pemberian sayuran ini diharapkan dapat melengkapi asupan gizi ibu hamil dan balita, sehingga dapat mencegah dan mengurangi risiko stunting.
Selain pemberian sayuran, Dinas Pertanian Kobar juga mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam aneka sayuran dan buah-buahan. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga agar dapat menyediakan makanan bergizi secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan demikian, program Gema Phosting tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga mendorong kemandirian keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi.
Program ini juga menunjukkan sinergi antar instansi pemerintah dalam menangani masalah stunting. Kerjasama antara Dinas Pertanian, kader kesehatan, dan Puskesmas menunjukkan komitmen bersama untuk mencapai tujuan penurunan angka stunting di Kobar. Model kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penanganan stunting.
Evaluasi dan Perencanaan Penanganan Stunting di Kobar
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kobar telah melakukan evaluasi terhadap penanganan stunting di tahun 2024. Evaluasi ini menjadi acuan dalam menyusun perencanaan program penanganan stunting di tahun 2025. Penanganan stunting masih menjadi prioritas utama pemerintah pusat, dan pemerintah daerah Kobar berkomitmen untuk menjalankan arahan Presiden Republik Indonesia terkait hal ini.
Kepala Bappeda Litbang Kobar, Juni Gultom, menekankan bahwa penanganan stunting merupakan prioritas nasional. Pemerintah daerah wajib mengimplementasikan instruksi Presiden agar kasus stunting dapat ditangani secara serius dan efektif. Evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan dan hambatan dalam program penanganan stunting sebelumnya, sehingga perencanaan di tahun 2025 dapat lebih terarah dan efektif.
Dengan adanya evaluasi dan perencanaan yang matang, diharapkan program-program penanganan stunting di Kobar dapat berjalan lebih optimal. Gema Phosting, sebagai salah satu inovasi terbaru, diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka stunting di wilayah tersebut. Komitmen pemerintah daerah dan kolaborasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan dalam upaya menekan angka stunting.
Program Gema Phosting dan komitmen pemerintah daerah Kobar dalam menangani stunting menunjukkan langkah nyata dalam upaya mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas. Semoga program ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan inovasi serupa dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.