Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Upaya Pemerintah Tekan Angka Stunting di Indonesia
Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin menjelaskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai solusi pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia yang masih mencapai 21,5 persen pada tahun 2024.

Sukabumi, Jawa Barat, 4 Maret 2024 - Angka stunting di Indonesia masih menjadi perhatian serius pemerintah. Data tahun 2024 menunjukkan angka stunting masih berada di angka 21,5 persen. Untuk mengatasi permasalahan ini, Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu upaya signifikan dalam menekan angka stunting. Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, menjelaskan peran penting program ini dalam meningkatkan gizi anak Indonesia.
Menurut Zainul Munasichin, program MBG merupakan langkah strategis pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Hal ini disampaikannya saat melakukan sosialisasi program MBG di Sukabumi, Jawa Barat. Sosialisasi ini tidak hanya menyasar pemerintah daerah, tetapi juga pelajar, aparatur pemerintahan desa dan kecamatan, serta pondok pesantren. Sasaran yang luas ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup.
"Program MBG merupakan langkah pemerintah dalam meningkatkan kebutuhan gizi anak dalam upaya mengurangi kasus stunting di Indonesia," ujar Zainul Munasichin. Ia menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN), dalam mensukseskan program ini. Sosialisasi yang dilakukan di berbagai daerah, termasuk beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi, bertujuan untuk memastikan pemahaman dan implementasi program MBG yang efektif.
Sosialisasi MBG di Pondok Pesantren
Zainul Munasichin juga menjelaskan bahwa pondok pesantren menjadi salah satu target utama sosialisasi program MBG. Hal ini didasarkan pada keinginan Presiden Prabowo Subianto agar semua anak Indonesia, termasuk santri di pondok pesantren, mendapatkan asupan gizi yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. "Presiden Prabowo ingin anak di Indonesia mendapatkan asupan gizi yang berkualitas untuk tumbuh kembangnya," tegas Zainul.
Kunjungan Zainul Munasichin ke Pondok Pesantren Modern Assalam 2 di Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Di sana, ia menemukan antusiasme yang tinggi dari para santri terhadap program MBG. Program ini, menurut Zainul, telah lama dinantikan oleh para santri yang membutuhkan asupan gizi yang lebih baik.
Program MBG, yang diresmikan secara nasional pada 6 Januari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, secara bertahap diimplementasikan di berbagai daerah di Indonesia. Targetnya adalah untuk menjangkau seluruh wilayah di Indonesia dan memberikan manfaat bagi sebanyak mungkin anak.
Dampak Ekonomi Program MBG
Zainul Munasichin juga menekankan bahwa program MBG tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi anak, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berperan sebagai penyedia dan penyalur makanan diwajibkan untuk berkolaborasi dengan masyarakat sekitar dalam penyediaan bahan baku.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan kegiatan ekonomi di setiap daerah. Dengan demikian, program MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan anak, tetapi juga mendorong perekonomian lokal. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan generasi penerus bangsa yang kuat, cerdas, dan berkompeten.
Program MBG diharapkan dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang kuat, cerdas, dan berkompeten. Dengan memastikan setiap anak mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan, program ini berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkelanjutan. Selain itu, dampak positif terhadap perekonomian daerah juga menjadi nilai tambah dari program ini, menciptakan sinergi antara kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.
Secara keseluruhan, program MBG merupakan langkah komprehensif pemerintah dalam mengatasi masalah stunting. Program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga memperhatikan aspek ekonomi lokal dan pembangunan sumber daya manusia. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan program MBG dapat mencapai tujuannya dan berkontribusi pada terwujudnya Indonesia Emas 2045.