Ketua Komisi XI DPR RI: Program Makan Bergizi Gratis (MGB) Mesti Dukung Generasi Penerus Bangsa
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MGB) Presiden Prabowo Subianto merupakan program mulia untuk generasi penerus Indonesia dan tidak mengganggu perekonomian nasional, meskipun menuai kritik dari berb

Jakarta, 22 Maret 2025 - Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, memberikan penegasan penting terkait Program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Beliau menyatakan bahwa MGB merupakan program mulia yang krusial bagi masa depan generasi penerus Indonesia, sekaligus menekankan bahwa program ini tidak akan mengganggu stabilitas perekonomian nasional. Pernyataan ini disampaikan Misbakhun dalam Capital Market Forum 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (21/3), seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu.
Meskipun MGB telah menjadi sasaran kritik dari berbagai kalangan, termasuk Bank Dunia yang menyoroti potensi gangguan terhadap kesinambungan fiskal, Misbakhun tetap teguh pada pendiriannya. "Bank Dunia mengkritik MBG, dianggap mengganggu kesinambungan fiskal kita," kata Misbakhun, mengutip kritik yang dilontarkan lembaga keuangan internasional tersebut. Kekhawatiran akan dampak MGB terhadap APBN terus disuarakan, bahkan digunakan untuk mendistorsi kemampuan fiskal negara, menurut Misbakhun.
Namun, Misbakhun menekankan bahwa MGB merupakan program ikonis Presiden Prabowo yang bertujuan untuk memastikan anak-anak Indonesia, khususnya mereka yang masih berada di tingkat TK dan SD, mendapatkan asupan nutrisi dan gizi yang cukup. "Jangan sampai menjadi generasi kurang gizi. Umur nol sampai 1.000 hari jangan sampai kena stunting," tegasnya, menekankan pentingnya mencegah masalah stunting sejak dini.
Program Ikonis Menuai Kritik
Dalam forum tersebut, Misbakhun menyampaikan bahwa MGB, meskipun program yang baik, terus-menerus menjadi sasaran kritik. "MBG adalah program mulia, tetapi dikritik berkepanjangan," ujarnya. Ia menegaskan kembali pentingnya MGB dalam membentuk generasi mendatang yang sehat dan produktif, yang akan menjadi generasi brilian dan kuat secara fisik dan mental. "Mereka akan menjadi generasi yang produktif ke depan, generasi brilian yang kuat secara fisik dan mental, dan itu tanggung jawabnya ada pada generasi sekarang," tambah Misbakhun.
Misbakhun juga menepis anggapan bahwa MGB membebani APBN. Ia menjelaskan bahwa hal ini telah diantisipasi dengan adanya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo. Inpres tersebut, menurutnya, bukan untuk mengurangi anggaran, melainkan untuk penajaman program prioritas. Buktinya, volume APBN 2025 tetap sebesar Rp3.621,3 triliun. "Pak Presiden ingin itu (APBN) lebih produktif, salah satu yang bisa didapatkan ialah Rp100 triliun ditambahkan ke belanja program Makan Bergizi Gratis," jelasnya.
Lebih lanjut, Misbakhun menjelaskan arahan Presiden Prabowo untuk memperbaiki defisit dan meningkatkan rasio pajak (tax ratio) secara bertahap agar tidak membebani anggaran. Pemerintah, menurutnya, tengah berupaya meningkatkan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) dan penerimaan pajak tanpa menaikkan tarif, melainkan dengan meningkatkan kepatuhan wajib pajak. "Sekarang Pemerintah sedang mengutak-atik bagaimana PNBP (penerimaan negara bukan pajak) dinaikkan. Penerimaan pajak ditingkatkan tanpa menaikkan tarif, tetapi dengan meningkatkan kepatuhan," pungkas Misbakhun.
Menjaga Generasi Penerus
Program Makan Bergizi Gratis (MGB) menjadi fokus utama pembahasan, mengingat pentingnya gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. MGB bertujuan untuk memastikan generasi muda Indonesia tumbuh sehat dan terbebas dari masalah gizi buruk seperti stunting. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.
Meskipun terdapat kritik dari berbagai pihak, termasuk Bank Dunia, penting untuk melihat konteks dan tujuan program ini. MGB merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, yang merupakan kunci bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa di masa depan. Oleh karena itu, diskusi dan evaluasi yang konstruktif perlu dilakukan untuk memastikan program ini berjalan efektif dan efisien.
Ke depan, pemerintah perlu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan MGB agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat. Evaluasi berkala dan adaptasi terhadap perkembangan situasi juga diperlukan untuk memastikan program ini tetap relevan dan mampu mencapai tujuannya.
Dengan komitmen dan strategi yang tepat, MGB berpotensi besar untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup anak-anak Indonesia dan menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif.