Program Makan Bergizi Gratis: Memberdayakan UMKM dan Wujudkan Indonesia Emas 2045
Anggota DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani, memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya mengatasi malnutrisi, tetapi juga memberdayakan UMKM di Indonesia.

Denpasar, 7 Maret 2024 - Anggota Komisi IX DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani, dalam keterangan pers di Denpasar, Bali, memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak positif ganda. Program ini tidak hanya mengatasi masalah gizi buruk dan stunting, tetapi juga secara aktif memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Ribuan porsi makanan disiapkan setiap harinya oleh tenaga kerja lokal di dapur-dapur yang dikelola masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Tutik menekankan tujuan utama MBG adalah memberdayakan UMKM dan mendorong ekonomi kerakyatan. "MBG bertujuan untuk memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lebih inklusif," tegasnya. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat dari berbagai lapisan.
Lebih lanjut, Tutik menjelaskan bahwa studi Bank Dunia pada tahun 2024 menunjukkan dampak positif MBG terhadap penurunan angka malnutrisi dan stunting. Selain itu, program ini juga berkontribusi pada peningkatan kehadiran dan partisipasi anak di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam gizi anak berdampak signifikan pada kualitas pendidikan dan masa depan bangsa.
Program MBG: Solusi Gizi dan Pendorong Ekonomi
Program MBG terbukti memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dengan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah, program ini turut berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Tutik mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Bali, untuk mendukung program inovatif ini.
"Makanan bergizi adalah hak semua orang, dan kita semua berperan dalam mewujudkannya. Mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif," imbuhnya. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program-program pemerintah yang berdampak luas bagi kesejahteraan bangsa.
Pemerintah, melalui Badan Gizi Nasional (BGN), terus berupaya memperluas implementasi MBG. Program ini diharapkan menjadi pilar penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM melalui pemenuhan gizi yang optimal. Kolaborasi BGN dengan petani, peternak, dan nelayan setempat dalam penyediaan bahan baku makanan juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberdayakan ekonomi lokal.
Kolaborasi dan Dampak Berkelanjutan
Tenaga Ahli Bidang Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Fatimah Zahrah Santoso, menambahkan bahwa MBG bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kualitas SDM. "Harapannya dengan adanya gizi yang diberikan pada masyarakat dengan program ini akan meningkat gizi berkualitas pada masyarakat," ujar Fatimah. Hal ini menunjukkan bahwa program MBG dirancang dengan perencanaan yang matang dan berorientasi pada hasil yang terukur.
BGN bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memastikan pasokan bahan baku makanan ke dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kolaborasi ini tidak hanya menjamin kualitas makanan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat di daerah tersebut. Dengan melibatkan berbagai pihak, program MBG menciptakan ekosistem yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045. Program MBG, dengan fokus pada peningkatan gizi anak, menjadi investasi penting dalam menciptakan generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di kancah global. Program ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Dengan demikian, program MBG bukan hanya sekadar program pemberian makanan gratis, tetapi juga sebuah strategi terpadu untuk meningkatkan kualitas gizi, memberdayakan UMKM, dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.