Anggaran Makan Bergizi Gratis: Stimulus Ekonomi dan Investasi untuk SDM Unggul
Ekonom ungkap efek positif Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai stimulus ekonomi lokal dan investasi jangka panjang untuk sumber daya manusia Indonesia.

Jakarta, 22 April 2024 (ANTARA) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah bukan hanya sekadar program sosial, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Chief Economist Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian, yang menekankan efek penggandaan fiskal dari program tersebut, khususnya dalam menstimulasi ekonomi lokal dan rantai pasokan makanan. Program ini juga dinilai mampu meringankan beban keuangan rumah tangga, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Fulvian menjelaskan bahwa MBG, yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, merupakan bentuk redistribusi yang produktif. Meskipun seringkali menuai skeptisisme, program ini memberikan dampak positif yang nyata. "Penggandaan fiskal dari program Makan Bergizi Gratis tidak sekadar bersifat teoritis, tetapi juga memberikan efek kepada kegiatan ekonomi lokal, stimulasi rantai pasokan makanan, dan mengurangi tekanan keuangan rumah tangga," ujar Fulvian dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, Fulvian menambahkan bahwa investasi pada gizi anak sejak dini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di masa depan. "Gizi selama masa pertumbuhan secara langsung mempengaruhi kemampuan kognitif, kehadiran di sekolah, dan produktivitas tenaga kerja di masa depan," tambahnya. Program ini dinilai mampu menopang daya beli rumah tangga berpenghasilan rendah yang selama ini memiliki kecenderungan daya konsumsi yang terbatas.
Stimulus Ekonomi Lokal dan Rantai Pasokan
Program MBG terbukti memberikan suntikan positif bagi perekonomian lokal. Dengan meningkatnya permintaan bahan makanan, para petani, peternak, dan pelaku usaha di sektor pertanian dan perikanan akan mendapatkan keuntungan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Program ini juga menciptakan lapangan kerja baru, baik di sektor produksi maupun distribusi makanan bergizi.
Selain itu, MBG juga mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) yang terlibat dalam penyediaan bahan makanan dan jasa terkait. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima manfaat, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Kritik terhadap anggaran besar yang dibutuhkan untuk MBG dibantah oleh Fulvian. Ia berpendapat bahwa program ini merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan. "Pola pikir ini mengabaikan keuntungan produktivitas jangka panjang dari investasi sumber daya manusia, terutama melalui input dasar seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan usia dini. Makanan gratis bukan sekadar (pengeluaran biaya) tetapi modal untuk generasi pekerja yang lebih kuat dan lebih cakap," tegasnya.
Jangkauan dan Implementasi MBG
Target penerima manfaat MBG sendiri cukup besar, yaitu mencapai 82,9 juta orang. Untuk mencapai target tersebut, Badan Gizi Nasional telah memetakan kebutuhan akan 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dari jumlah tersebut, 1.542 SPPG akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sementara sisanya akan dipenuhi melalui skema kemitraan.
Implementasi program MBG yang efektif dan efisien menjadi kunci keberhasilannya. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, serta keterlibatan berbagai pihak terkait, sangat penting untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan terhindar dari penyelewengan.
Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga perlu dijaga agar program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Kesimpulannya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya sekadar program bantuan sosial, tetapi juga merupakan strategi investasi jangka panjang yang berdampak positif terhadap perekonomian dan sumber daya manusia Indonesia. Dengan perencanaan dan implementasi yang tepat, MBG dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.