Gubernur Khofifah Ajak PKK dan Posyandu Jatim Perangi Stunting dan Sukseskan MBG
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak PKK dan Posyandu se-Jatim berkolaborasi menurunkan angka stunting dan menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk peningkatan kualitas SDM.

Surabaya, 3 Maret 2024 - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menyerukan kolaborasi antara PKK dan Posyandu di seluruh kabupaten/kota untuk menurunkan angka stunting dan memastikan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inisiatif ini diutarakan Khofifah sebagai fokus utama pembangunan SDM di Jawa Timur tahun ini. Langkah ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Dalam keterangan pers di Surabaya, Khofifah menekankan pentingnya sinergi PKK dengan program pemerintah daerah. "PKK harus bersinergi dengan program pemerintah daerah (pemda) untuk menurunkan stunting dan mendukung program nasional MBG. Tentunya hal ini juga perlu didukung oleh bupati dan wali kota agar kedua program tersebut sukses di Jawa Timur," tegas Khofifah. Ia menghubungkan erat program penurunan stunting dan MBG dengan peningkatan kualitas SDM Jawa Timur.
Khofifah juga menyoroti disparitas data stunting antara Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan data Bulan Timbang di daerah. Ia mendorong adanya kesepahaman untuk menggunakan data yang valid dan akurat sebagai acuan. "Perlu ada evaluasi dan koreksi bersama agar Bulan Timbang bisa menjadi referensi yang sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan," imbuhnya. Pelantikan serentak Ketua TP PKK dan Ketua TP Posyandu Kabupaten/Kota dilakukan mengingat urgensi layanan masyarakat yang harus segera terpenuhi.
Peran PKK dan Posyandu dalam Penurunan Stunting
Khofifah menekankan pentingnya peran PKK dan Posyandu dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Jawa Timur. Kolaborasi yang erat antara PKK, pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan BGN dinilai krusial untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Program-program yang terintegrasi dan berbasis data yang akurat diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan.
Lebih lanjut, Khofifah juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh Ketua TP PKK dan Ketua TP Posyandu Kabupaten/Kota yang baru dilantik. Ia berharap amanah ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat Jawa Timur.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga berharap agar data yang dikumpulkan dari berbagai sumber dapat divalidasi dan dikonsolidasikan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai status gizi anak di Jawa Timur. Hal ini penting untuk memastikan efektivitas intervensi yang dilakukan.
Fokus pada Isu Prioritas
Ketua TP PKK Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak, menambahkan bahwa Ketua TP PKK kabupaten/kota perlu lebih sensitif terhadap kondisi sosial masyarakat. Program PKK harus fokus pada isu prioritas yang berdampak langsung, seperti kesehatan mental anak, pengentasan stunting, pendidikan, peningkatan kualitas keluarga, dan ketahanan keluarga.
Arumi optimistis berbagai permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memaksimalkan program PKK. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan kerjasama antar berbagai pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama. Komitmen dan kerja keras dari seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Jawa Timur yang lebih sehat dan sejahtera.
Dengan adanya komitmen kuat dari Gubernur Jawa Timur dan Ketua TP PKK Jatim, diharapkan upaya penurunan angka stunting dan keberhasilan MBG di Jawa Timur dapat segera terwujud. Kolaborasi yang solid antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program MBG sendiri diharapkan dapat memberikan akses makanan bergizi bagi anak-anak, sehingga dapat mencegah terjadinya stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Jawa Timur. Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Jawa Timur.
Kesimpulan
Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, PKK, Posyandu, dan berbagai pihak terkait, diharapkan upaya penurunan angka stunting dan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Timur dapat terwujud. Komitmen dan kerja keras dari semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Timur.