Pemkab Kediri dan PKK Jalin Kolaborasi Tekan Angka Stunting
Pemerintah Kabupaten Kediri berkolaborasi dengan PKK dalam program edukasi untuk menurunkan angka stunting hingga mencapai zero stunting, ditandai dengan pelantikan pengurus TP-PKK periode 2025-2030.

Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, gencar melakukan upaya penurunan angka stunting. Kolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) menjadi strategi kunci dalam program edukasi pengentasan stunting ini. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Kediri masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan data yang ada, angka stunting bervariasi, mencapai 21,8 persen pada tahun 2023 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), dan 9,23 persen berdasarkan bulan timbang pada periode yang sama. Upaya untuk mencapai target zero stunting menjadi fokus utama pemerintah daerah.
Penurunan angka stunting menjadi prioritas utama Pemkab Kediri. Bupati Hanindhito Himawan Pramana menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan TP-PKK dalam upaya ini. Ia menyatakan bahwa "Dalam survei kesehatan Indonesia, di tahun 2023 stunting di Kabupaten Kediri mencapai 21,8 persen, sedangkan untuk di tahun 2024 turun menjadi 16,8 persen." Angka ini menunjukkan adanya perbaikan, namun upaya lebih intensif masih diperlukan untuk mencapai target yang lebih rendah. Bupati juga berharap agar kepengurusan baru TP-PKK dapat mendukung program pemerintah dalam penurunan angka stunting, pernikahan usia dini, dan anak putus sekolah, karena ketiga hal tersebut berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.
Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, atau yang akrab disapa Mbak Cicha, menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan pemerintah dalam program penurunan stunting. Ia menekankan peran penting kader PKK yang tersebar di seluruh pelosok Kabupaten Kediri, banyak di antaranya telah mengabdi selama puluhan tahun. Kader PKK dinilai sebagai ujung tombak dalam memberikan edukasi dan sosialisasi program-program pemerintah di tingkat masyarakat. Komitmen TP-PKK dalam mendukung program pemerintah ini sangat penting untuk keberhasilan upaya penurunan angka stunting.
Kolaborasi TP-PKK dan Pemkab Kediri dalam Penurunan Stunting
Dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53, Pemkab Kediri memberikan penghargaan kepada kader PKK yang telah berdedikasi selama puluhan tahun. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan loyalitas para kader dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat. Mbak Cicha memberikan penghargaan kepada tiga kader yang telah mengabdi selama 36 tahun, 33 tahun, dan 32 tahun. Hal ini menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi kader PKK dalam pembangunan Kabupaten Kediri.
Selain pemberian penghargaan, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pelantikan dan pengukuhan kepengurusan TP-PKK dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten Kediri periode 2025-2030. Mbak Cicha berharap kepengurusan baru ini dapat membawa semangat baru dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam upaya penurunan angka stunting. Struktur kepengurusan yang baru diharapkan mampu memberikan strategi dan inovasi baru dalam penanggulangan stunting.
Pengukuhan pengurus TP-PKK periode 2025-2030 ini menandai komitmen yang kuat dari Pemkab Kediri dan TP-PKK untuk terus bekerja sama dalam upaya penurunan angka stunting. Dengan adanya kolaborasi yang kuat ini, diharapkan target zero stunting di Kabupaten Kediri dapat tercapai dalam waktu dekat. Peran kader PKK yang tersebar luas di seluruh wilayah Kabupaten Kediri menjadi kunci keberhasilan program ini.
Strategi dan Program Edukasi Penurunan Stunting
Program edukasi yang dilakukan oleh Pemkab Kediri dan TP-PKK meliputi berbagai aspek, mulai dari edukasi gizi, pola asuh anak, hingga pentingnya sanitasi dan kesehatan lingkungan. Edukasi ini diberikan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita. Strategi yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah dan kondisi masyarakat setempat. Keterlibatan kader PKK yang memahami kondisi masyarakat di tingkat desa sangat membantu dalam menargetkan edukasi secara efektif.
Pemkab Kediri juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Puskesmas, kader kesehatan, dan organisasi masyarakat, untuk mendukung program edukasi ini. Pendekatan yang komprehensif ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam upaya penurunan angka stunting. Evaluasi dan monitoring secara berkala juga dilakukan untuk memastikan efektifitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Data dari bulan timbang dan SSGI akan terus dipantau untuk melihat perkembangan angka stunting di Kabupaten Kediri.
Selain edukasi, Pemkab Kediri juga melakukan intervensi lainnya, seperti pemberian makanan tambahan bagi anak-anak yang mengalami stunting. Intervensi ini dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan program-program kesehatan lainnya. Kolaborasi yang erat antara berbagai sektor dan stakeholder terkait menjadi kunci keberhasilan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Kediri. Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, diharapkan target zero stunting dapat segera terwujud.
Dengan dilantiknya kepengurusan TP-PKK yang baru, diharapkan akan muncul inovasi dan strategi baru dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Kediri. Kolaborasi yang erat antara Pemkab Kediri dan TP-PKK, serta dukungan dari berbagai pihak, akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target zero stunting. Program edukasi yang komprehensif dan terintegrasi, serta intervensi yang tepat sasaran, akan menjadi strategi utama dalam upaya ini.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Pemkab Kediri dan TP-PKK dalam program edukasi penurunan stunting menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah gizi buruk di Kabupaten Kediri. Dengan strategi yang tepat, program edukasi yang komprehensif, dan kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak, diharapkan target zero stunting dapat tercapai dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kediri dapat meningkat.