Rp2,7 Miliar untuk Tekan Stunting di Kota Bengkulu
Pemkot Bengkulu alokasikan Rp2,7 miliar untuk program pencegahan dan penanganan stunting, menargetkan penurunan angka stunting hingga 4 persen pada 2025.
Kota Bengkulu, 30 Januari 2024 – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu serius menangani masalah stunting. Buktinya, Pemkot mengalokasikan dana sebesar Rp2,7 miliar untuk program pencegahan dan penanganan stunting. Anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai program yang melibatkan puskesmas, kader kesehatan, dan pendamping keluarga di seluruh kelurahan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menjelaskan bahwa dana tersebut berasal dari pemerintah pusat dan akan disalurkan ke seluruh puskesmas. Program ini difokuskan pada anak di bawah tiga tahun, dengan penekanan pada pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi.
"Program penanganan stunting ini fokus pada anak usia di bawah tiga tahun. Jadi orientasinya lebih kepada program makanan tambahan, suplemen gizi balita serta remaja putri," jelas Joni.
Kolaborasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan program ini. Dinkes Kota Bengkulu bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) serta berbagai pihak terkait lainnya.
Pemkot Bengkulu sangat optimis. Mereka menargetkan penurunan angka stunting hingga 4 persen pada tahun 2025. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan penurunan signifikan, dari 12,9 persen pada 2022 menjadi 6,7 persen pada 2023.
Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu, Dewi Dharma, menekankan pentingnya upaya terkoordinasi dan terintegrasi. "Penurunan ini adalah hasil kerja keras bersama, mulai dari edukasi gizi hingga pendampingan kesehatan untuk keluarga berisiko stunting," ujarnya.
Berbagai strategi diterapkan untuk menekan angka stunting, termasuk edukasi gizi, kebersihan lingkungan sejak calon pengantin, penyuluhan kesehatan, pemberian asupan gizi tambahan, dan kolaborasi dengan perguruan tinggi, media, swasta, Baznas, dan masyarakat.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkot Bengkulu optimistis dapat mencapai target penurunan angka stunting dan bahkan berharap bisa mencapai zero stunting pada tahun-tahun mendatang. Program ini menjadi bukti komitmen Pemkot Bengkulu dalam menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.