Pemkab Serang Perkuat Kader Posyandu Tekan Angka Stunting
Pemerintah Kabupaten Serang meningkatkan kapasitas kader posyandu untuk menurunkan angka stunting, kematian ibu, dan bayi di wilayahnya.

Serang, 28 April 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang gencar menekan angka stunting dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB). Upaya ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas kader posyandu di seluruh wilayah Kabupaten Serang. Langkah strategis ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat di masa mendatang.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Enik Ukmawati, menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas kader posyandu dan Taman Pemulihan Gizi (TPG) dilakukan melalui pelatihan intensif. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan kader dari 31 Puskesmas di Kabupaten Serang, dengan masing-masing Puskesmas mengirimkan tiga kader.
"Kegiatan penguatan kapasitas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para kader terkait tumbuh kembang anak," ujar Enik Ukmawati dalam keterangannya di Serang, Senin. Pelatihan ini difokuskan pada berbagai aspek penting, termasuk pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang tepat dan bergizi.
Penguatan Kapasitas Kader Posyandu: Strategi Menuju Indonesia Emas 2045
Materi pelatihan yang diberikan kepada para kader posyandu sangat komprehensif. Para kader dilatih untuk memahami pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak, serta bagaimana cara mengidentifikasi dan menangani masalah gizi buruk. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk menyambut Indonesia Emas tahun 2045.
Enik Ukmawati menambahkan, "Harapannya, dengan peningkatan kapasitas ini, kita bisa menekan angka stunting, AKI, dan AKB. Kita mulai dari menyelesaikan permasalahan gizi yang ada di masyarakat." Pemkab Serang menyadari bahwa masih ada tantangan dalam hal gizi di wilayahnya, seperti stunting, berat badan anak kurang, dan gizi buruk.
Melalui pelatihan ini, Pemkab Serang berupaya untuk memberdayakan kader posyandu sebagai ujung tombak dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah gizi. Kader posyandu diharapkan mampu memberikan edukasi dan intervensi dini kepada masyarakat, sehingga masalah gizi dapat diatasi secara efektif.
Dengan tata kelola gizi yang baik dan pelatihan kader posyandu yang intensif, diharapkan permasalahan gizi seperti stunting, gizi buruk, dan kematian ibu dan bayi dapat ditekan secara signifikan. Intervensi dini dan edukasi kepada masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Data Prevalensi Stunting dan AKI/AKB di Kabupaten Serang
- Stunting: Berdasarkan data e-PPGBM, prevalensi balita stunting di Kabupaten Serang mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2022 sebesar 8,69 persen, tahun 2023 turun menjadi 5,66 persen, dan pada tahun 2024 turun lagi menjadi 3,35 persen.
- AKI/AKB: Data Dinkes Kabupaten Serang menunjukan penurunan angka kematian bayi. Pada tahun 2023 sebanyak 200 bayi meninggal, dan pada tahun 2024 angka tersebut menurun menjadi 106 bayi.
Penurunan angka stunting dan AKI/AKB ini menunjukan dampak positif dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab Serang, termasuk peningkatan kapasitas kader posyandu. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Serang.
Dengan komitmen dan kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, diharapkan Kabupaten Serang dapat terus menekan angka stunting dan AKI/AKB, serta mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.