Terungkap! Bantuan Pangan Bulog Tak Sentuh Pelaku Judi Online, Begini Cara Bulog Pastikan Tepat Sasaran
Perum Bulog memastikan program Bantuan Pangan Bulog tidak akan disalurkan kepada pelaku judi online dan terorisme. Simak bagaimana Bulog menjamin penyaluran tepat sasaran.

Perum Bulog menegaskan komitmennya dalam menyalurkan bantuan pangan secara tepat sasaran. Direktur Utama Bulog, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan bahwa program bantuan beras 10 kilogram tidak akan diberikan kepada individu yang terlibat judi online (judol) maupun kegiatan terorisme. Pernyataan ini disampaikan usai penyaluran bantuan di Kabupaten Tangerang pada Sabtu, 2 Agustus.
Kebijakan tegas ini merupakan langkah antisipasi pemerintah agar bantuan sosial benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan. Bulog berupaya keras mencegah penyalahgunaan dana dan sumber daya negara. Hal ini juga bertujuan menjaga integritas program bantuan pangan nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bulog telah menerapkan sistem verifikasi yang ketat. Mereka menggunakan data akurat dan aplikasi khusus. Kolaborasi dengan aparat penegak hukum juga dilakukan untuk pengawasan maksimal.
Mekanisme Verifikasi dan Pengawasan
Bulog telah mengembangkan sistem verifikasi berlapis untuk memastikan kelayakan penerima bantuan pangan. Data akurat mengenai kelompok masyarakat yang tidak layak, seperti pelaku judi online dan terorisme, telah dimiliki oleh Bulog. Sistem ini dirancang untuk menyaring penerima secara efektif.
Implementasi teknologi menjadi kunci dalam proses penyaluran. Setiap penerima manfaat akan memiliki kode unik atau barcode yang dapat dipindai. Data penerima kemudian dicocokkan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk validasi. Ini menjamin bahwa hanya individu yang terdaftar dan memenuhi kriteria yang berhak menerima bantuan.
Selain sistem internal yang canggih, Bulog juga menjalin kemitraan strategis dengan aparat penegak hukum (APH), termasuk TNI dan Polri. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengawasi proses penyaluran bantuan secara ketat. Pengawasan bersama ini penting untuk mencegah potensi penyalahgunaan atau penyelewengan yang mungkin terjadi.
Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menekankan pentingnya pengawasan ini. Ia tidak ingin kejadian penyalahgunaan bantuan terulang seperti tahun-tahun sebelumnya. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Bulog dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas program.
Tujuan dan Target Program Bantuan Pangan
Program bantuan pangan ini merupakan penugasan langsung dari pemerintah kepada Bulog. Bantuan ini dijadwalkan untuk periode Juni dan Juli 2025. Secara nasional, Bulog ditugaskan menyalurkan total 1,3 juta ton beras.
Tujuan utama dari program ini adalah menanggulangi kenaikan harga pangan di masyarakat. Dengan menyediakan beras secara langsung, pemerintah berharap dapat menstabilkan harga komoditas pokok. Ini juga menjadi solusi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Selain bantuan beras 10 kg, Bulog juga menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program SPHP ini memastikan beras tersedia dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Harga maksimal yang ditetapkan adalah Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 untuk kemasan 5 kilogram.
Menurut Direktur Utama Bulog, inisiatif ini bertujuan ganda. Pertama, untuk menurunkan fluktuasi harga beras di pasaran. Kedua, untuk mengisi kekosongan pasokan beras yang mungkin terjadi. Dengan demikian, ketersediaan dan keterjangkauan beras bagi masyarakat dapat terjaga.