Banjir Rendam Tiga Desa di Sigi, Sulawesi Tengah; Jembatan Terancam Putus
Curah hujan tinggi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengakibatkan banjir yang merendam tiga desa di Kecamatan Kulawi Selatan, merusak fasilitas umum dan lahan pertanian.

Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Minggu, 9 September 2023, telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kerugian bagi masyarakat setempat. Kejadian ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi di wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Sigi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung bergerak cepat menangani dampak bencana ini.
Tiga desa yang terdampak banjir adalah Desa Oo Parese, Desa Wangka, dan Desa Palamaki. Banjir mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk dua jembatan yang kondisinya mengkhawatirkan. Ahmad Yani, Kabid Bencana BPBD Kabupaten Sigi, menjelaskan bahwa satu jembatan di Desa Palamaki terancam putus karena kerusakan pada bagian oprit-nya, sementara jembatan lain di Desa Wangka juga mengalami kerusakan serupa.
Meskipun kedua jembatan masih dapat dilalui, kendaraan berat dilarang melintas untuk mencegah risiko kecelakaan. Kerusakan ini disebabkan oleh derasnya arus sungai yang menggerus bagian oprit jembatan. Pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah cepat untuk menangani situasi ini, termasuk mengerahkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sigi untuk mengendalikan ancaman longsor dan menyalurkan bantuan logistik dari Dinas Sosial (Dinsos).
Kerusakan Infrastruktur dan Lahan Pertanian
Banjir di Kecamatan Kulawi Selatan tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah warga dan lahan pertanian. Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, menyatakan bahwa pemerintah daerah sedang berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk penanganan darurat. Bantuan darurat segera disalurkan kepada masyarakat yang terdampak.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan kondisi masyarakat dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. Langkah-langkah penanganan meliputi perbaikan infrastruktur yang rusak, pemberian bantuan logistik, dan upaya pencegahan bencana serupa di masa mendatang. Tim dari berbagai instansi terkait terus bekerja di lapangan untuk melakukan assesment dan memberikan bantuan.
Selain kerusakan infrastruktur, banjir juga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi masyarakat, khususnya para petani. Luas lahan pertanian yang terendam dan mengalami kerusakan masih dalam proses pendataan. Kerugian ini diperkirakan akan berdampak pada perekonomian masyarakat di tiga desa tersebut dalam jangka pendek.
Upaya Penanganan Darurat dan Imbauan Kepada Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Sigi telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk menangani dampak banjir. Alat berat telah dikerahkan untuk mencegah longsor susulan dan perbaikan infrastruktur. Bantuan logistik berupa bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya telah disalurkan kepada masyarakat terdampak. Koordinasi antar OPD juga terus dilakukan untuk memastikan efektivitas penanggulangan bencana.
Wakil Bupati Sigi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melapor jika terjadi kondisi darurat lainnya. Respon cepat dari pemerintah daerah akan diberikan jika ada laporan kejadian darurat. Komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tetap diutamakan dalam penanganan bencana ini.
Kejadian banjir ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah rawan banjir. Pentingnya sistem peringatan dini dan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak kerugian di masa mendatang.
Pemerintah daerah juga berencana untuk melakukan evaluasi pascabencana untuk memperbaiki sistem tanggap darurat dan pencegahan bencana di masa mendatang. Hal ini bertujuan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang dan meminimalisir dampak negatif bagi masyarakat.
Kesimpulan
Banjir di tiga desa di Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, menjadi bukti nyata betapa pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi yang dialami masyarakat menuntut respon cepat dan tepat dari pemerintah. Langkah-langkah penanganan darurat yang dilakukan pemerintah daerah patut diapresiasi, namun upaya pencegahan dan mitigasi bencana di masa mendatang harus ditingkatkan untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana serupa.