Pemkab Simalungun Beri Bantuan Warga Terdampak Banjir di Serbalawan
Pemerintah Kabupaten Simalungun menyalurkan bantuan kepada warga Serbalawan yang terdampak banjir dan merencanakan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di daerah tersebut.

Banjir yang melanda Pasar Bawah, Kelurahan Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Kamis, 3 April 2024, telah menimbulkan kerugian bagi warga setempat. Banjir yang terjadi saat suasana Idul Fitri masih terasa ini mengakibatkan Pemkab Simalungun bergerak cepat memberikan bantuan kepada para korban. Bantuan tersebut berupa beras, telur, mie instan, minyak, gula, dan kebutuhan pokok lainnya. Pemerintah Kabupaten Simalungun juga berjanji akan menangani masalah banjir ini secara komprehensif.
Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, mengungkapkan keprihatinannya atas bencana yang menimpa warganya. Beliau menyampaikan pesan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari pembuangan sampah sembarangan, terutama di aliran sungai. Hal ini dinilai sebagai salah satu faktor penyebab banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Bupati juga menekankan komitmen Pemkab Simalungun untuk mencari solusi jangka panjang guna mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
Banjir di Serbalawan disebabkan oleh meluapnya Sungai Sikkam akibat hujan deras dengan intensitas tinggi. Wilayah ini memang dikenal sebagai langganan banjir, terutama saat curah hujan meningkat. Kondisi geografis dan sistem drainase yang kurang memadai menjadi faktor yang memperparah dampak banjir. Oleh karena itu, penanganan yang terintegrasi dan komprehensif sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan berkelanjutan.
Penanganan Banjir Jangka Pendek dan Panjang
Sebagai langkah penanganan jangka pendek, Pemkab Simalungun berencana membangun kembali dinding sungai yang jebol akibat gerusan air. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di masa mendatang. Namun, Bupati juga menyadari bahwa solusi jangka pendek saja tidak cukup. Oleh karena itu, Pemkab Simalungun berkomitmen untuk melakukan penanganan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Tokoh pemuda setempat, Salman Abror, memberikan masukan penting terkait penyebab banjir. Menurut Salman, banjir di Serbalawan juga dipengaruhi oleh air kiriman dari wilayah Tapian Dolok, khususnya dari perkebunan karet PT Bridgestone. Beliau mengusulkan agar Pemkab Simalungun memfasilitasi pertemuan antara pemerintah daerah dengan PT Bridgestone dan PTPN IV Dolok Ilir untuk membahas solusi bersama.
Beberapa solusi jangka panjang yang diusulkan Salman Abror antara lain: membuka pintu air layangan di Dolok Ilir, membangun bendungan di hulu sungai, membuat areal penampungan air di perkebunan PT Bridgestone, melakukan pengerukan sungai dan penghijauan di sekitar sungai, serta menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai. Semua usulan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem pengelolaan air dan lingkungan di sekitar Sungai Sikkam.
Pemkab Simalungun diharapkan dapat segera merealisasikan rencana penanganan banjir ini. Kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan perkebunan, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. Dengan penanganan yang tepat dan terpadu, diharapkan banjir di Serbalawan dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan, sehingga warga tidak lagi menderita akibat bencana alam ini. Kebersihan lingkungan dan kesadaran masyarakat juga menjadi kunci penting dalam mencegah terjadinya banjir di masa mendatang.
Kesimpulan: Bantuan telah diberikan kepada warga terdampak, namun solusi jangka panjang seperti kerjasama dengan pihak terkait dan peningkatan infrastruktur sangat diperlukan untuk mencegah terulangnya bencana serupa.