BPBD Garut Tangani Banjir dan Longsor Akibat Cuaca Ekstrem, 35 Rumah Terdampak
Hujan deras di Garut mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa kecamatan; BPBD Garut melakukan asesmen dan penanggulangan bencana, 35 rumah terdampak, nihil korban jiwa.

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (3/3) menyebabkan bencana banjir dan longsor di beberapa kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut langsung menerjunkan personel untuk melakukan asesmen dan penanganan di lokasi-lokasi terdampak. Kejadian ini menimbulkan kerusakan pada sejumlah rumah warga, namun beruntung tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyatakan bahwa situasi di seluruh lokasi terdampak telah dinyatakan aman dan kondusif. Meskipun demikian, pemantauan tetap dilakukan secara intensif untuk mengantisipasi potensi bencana susulan. "Situasi di seluruh lokasi terdampak telah dinyatakan aman dan kondusif, pemantauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana susulan," ujar Aah Anwar Saefuloh.
Bencana hidrometeorologi ini mengakibatkan dampak yang signifikan di beberapa wilayah. Kerusakan infrastruktur dan pemukiman warga menjadi fokus utama penanganan pasca bencana. BPBD Garut bergerak cepat untuk memastikan keselamatan dan pemulihan kondisi masyarakat yang terdampak.
Dampak Banjir dan Longsor di Garut
Banjir dan longsor terparah terjadi di Kecamatan Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, dan Wanaraja. Di Kecamatan Tarogong Kidul, genangan air bercampur lumpur menggenangi jalan lingkungan akibat penyempitan dan sedimentasi drainase. Sementara itu, di Kecamatan Tarogong Kaler, Desa Mekarwangi mengalami banjir dan tanah longsor. Desa Rancabango dan Sukajadi juga terdampak banjir, dan jalan lingkungan tertutup material longsor dengan potensi pohon tumbang.
Di Kecamatan Wanaraja, Desa Wanajaya, Sindangratu, dan Sindangprabu juga terdampak banjir yang merendam sejumlah rumah warga. Meskipun genangan air tidak berlangsung lama, warga setempat bahu-membahu melakukan pembersihan secara gotong royong. BPBD Garut telah mengerahkan tim untuk membantu upaya pembersihan material longsor dan pemotongan pohon tumbang di lokasi-lokasi yang terdampak.
Aah Anwar Saefuloh menambahkan bahwa hingga saat ini tercatat total empat kejadian banjir dan satu kejadian tanah longsor. Sebanyak 35 rumah terdampak, namun "Total kejadian empat kejadian banjir, satu kejadian tanah longsor, total rumah terdampak 35 rumah, korban jiwa nihil," tegasnya. BPBD Garut berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat.
Penanganan dan Pencegahan Bencana
Selain melakukan asesmen dan penanggulangan bencana, BPBD Garut juga mendistribusikan kebutuhan mendesak bagi masyarakat yang terdampak, seperti peralatan kebersihan. Langkah-langkah pencegahan juga dilakukan, termasuk pemantauan daerah rawan banjir dan longsor, serta normalisasi sungai dan drainase untuk mencegah luapan air saat hujan kembali turun.
BPBD Garut juga gencar melakukan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di masa mendatang. "Pemantauan daerah rawan banjir dan longsor, normalisasi sungai dan drainase, dan edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana," jelas Aah Anwar Saefuloh.
Dengan kejadian ini, diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama dalam menghadapi potensi bencana alam. Mitigasi bencana yang terencana dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam serupa di masa mendatang.
Meskipun situasi sudah kondusif, BPBD Garut tetap siaga dan terus memantau perkembangan cuaca serta kondisi di lapangan. Mereka berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan penuh kepada masyarakat yang terdampak bencana.