Rumah Rusak Berat Tertimpa Longsor di Cianjur, Satu Keluarga Mengungsi
Hujan deras menyebabkan longsor di Cianjur, satu rumah rusak berat, dan satu keluarga terpaksa mengungsi sementara; BPBD Cianjur melakukan penanganan dan imbau warga untuk waspada.

Hujan deras yang mengguyur Desa Mekarjaya, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin, 21 April 2024 mengakibatkan bencana longsor. Satu rumah warga rusak berat setelah tertimpa material longsor. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan, namun untungnya tidak ada korban jiwa. BPBD Cianjur langsung bergerak cepat menangani kejadian ini dan mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan.
Bencana longsor terjadi sekitar pukul [waktu kejadian - perlu dilengkapi dari sumber], menimpa rumah milik Eli Hermawati. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmanaijaya, longsor disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak pagi hari. Tebing di samping rumah Eli longsor dan menimpa dinding rumahnya hingga ambrol. "Beruntung sebelum kejadian korban beserta anggota keluarganya sudah keluar dari dalam rumah karena sempat mendengar suara gemuruh yang cukup kencang," ujar Asep Kusmanaijaya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan longsor seperti Cianjur. BPBD Cianjur telah mengambil langkah cepat untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga terdampak. Selain itu, upaya pencegahan bencana susulan juga menjadi fokus utama.
Longsor Timpa Rumah, Satu Keluarga Mengungsi
Akibat longsor tersebut, Eli Hermawati dan empat anggota keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah saudara mereka. Mereka memilih untuk mengungsi sementara untuk menghindari potensi bahaya longsor susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi. BPBD Cianjur juga telah mengimbau sekitar empat kepala keluarga lainnya yang rumahnya terancam untuk segera mengungsi, terutama saat hujan deras, khususnya di malam hari.
Asep Kusmanaijaya menjelaskan bahwa penanganan tebing yang longsor belum dapat dilakukan secara maksimal karena keterbatasan petugas. Namun, BPBD Cianjur telah menerjunkan sejumlah petugas dan relawan untuk membersihkan material longsor dan melakukan penanganan cepat agar tebing tidak kembali longsor dan mengancam rumah-rumah lainnya. "Kami menempatkan sejumlah petugas dan relawan guna membantu membersihkan material longsor dan melakukan penanganan cepat agar tebing tidak kembali longsor, karena dapat mengancam sejumlah rumah lainnya," katanya.
BPBD Cianjur juga telah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Warga dihimbau untuk segera mengungsi jika melihat tanda-tanda alam yang mengindikasikan akan terjadi bencana. Hal ini sangat penting mengingat curah hujan di wilayah Cianjur masih tinggi, terutama di sore dan malam hari. Imbauan ini juga ditujukan kepada warga yang tinggal di wilayah rawan bencana, termasuk di sekitar sungai di wilayah selatan Cianjur.
Imbauan Waspada dan Kesiapsiagaan
Sebagai bentuk antisipasi, BPBD Cianjur telah bersiaga penuh. Sekitar 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) dikerahkan untuk melakukan pengawasan, pelaporan, dan evakuasi jika diperlukan. Retana juga akan melakukan penanganan cepat jika terjadi bencana. "Kami siagakan seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) se-Cianjur sekitar 1.800 orang untuk melakukan pengawasan, pelaporan dan melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam serta melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana," kata Asep Kusmanaijaya.
BPBD Cianjur juga menekankan pentingnya menghindari aktivitas di pinggir sungai, mengingat debit air yang dapat meningkat sewaktu-waktu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat bencana banjir atau longsor susulan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana dan melindungi keselamatan warga Cianjur.
Kejadian longsor ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti imbauan dari pihak berwenang. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya mitigasi bencana dan penanggulangan dampaknya.
Selain itu, perlu adanya upaya jangka panjang untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang. Hal ini dapat dilakukan melalui pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, penataan lingkungan, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana.