Longsor di Temanggung Rusak Tiga Rumah, Warga Diminta Waspada
Intensitas hujan tinggi di Temanggung mengakibatkan tanah longsor yang merusak tiga rumah di Dusun Mandang, Desa Sucen; tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Hujan deras yang mengguyur Dusun Mandang, Desa Sucen, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Sabtu (15/3) sore mengakibatkan tanah longsor dan merusak tiga rumah warga. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. BPBD Temanggung langsung turun tangan untuk melakukan penanganan dan memberikan imbauan kepada warga.
Irham Safi'i, Pranata Pencarian dan Pertolongan Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Temanggung, menjelaskan bahwa pemilik rumah sudah mengungsi ke tempat aman sebelum kejadian karena adanya tanda-tanda tanah amblas sebelumnya. "Sewaktu kejadian itu pemilik rumah berada di luar, karena memang sebelumnya sudah terjadi tanah amblas, jadi mereka sudah menghindar ke tempat yang aman," katanya. Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, khususnya di daerah rawan longsor.
Hingga Minggu siang, petugas BPBD Temanggung dibantu warga masih berupaya membersihkan material longsor dan menebang pohon-pohon besar yang rawan roboh. Akses jalan kampung masih ditutup sementara waktu karena tertimbun material longsor. "Karena selain merusak rumah, material longsor juga menutup akses jalan. Jadi untuk akses jalan kampung sampai saat ini masih ditutup, mungkin untuk penanganan kita usahakan bisa sampai terbuka untuk kendaraan dulu," tambah Irham Safi'i.
Kerusakan Rumah Akibat Longsor
Longsor tersebut mengakibatkan kerusakan pada tiga rumah. Rumah milik Timbul mengalami kerusakan parah, sementara rumah Hariyanto rusak di bagian ruang tamu, dan rumah Wahman mengalami kerusakan di bagian dapur. Wahman, salah satu pemilik rumah yang terdampak, menceritakan bahwa tanah di belakang rumahnya sudah amblas setengah meter sebelum longsor besar terjadi. "Sebelum terjadi longsor ini, kemarin tanah di belakang rumah saya itu sudah amblas setengah meter pada hujan sebelumnya, terus hujan selanjutnya ini baru amblas seperti ini, baru longsor itu," jelasnya. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
BPBD Temanggung mencatat kerusakan yang terjadi meliputi kerusakan struktur bangunan, kerusakan pada perabotan rumah tangga, dan kerusakan akses jalan. Tim BPBD sedang melakukan pendataan dan asesmen lebih lanjut untuk menentukan langkah-langkah penanganan selanjutnya, termasuk bantuan untuk perbaikan rumah dan pemulihan akses jalan. Proses pembersihan material longsor masih berlangsung dan diharapkan dapat segera selesai untuk memulihkan akses jalan bagi warga.
Selain membersihkan material longsor dan menebang pohon, BPBD juga fokus pada upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Hal ini meliputi sosialisasi kepada warga tentang pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah antisipasi saat terjadi hujan deras. BPBD juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bencana di daerah rawan longsor.
Imbauan Kewaspadaan Bagi Warga
BPBD Temanggung mengimbau kepada seluruh warga, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan. "Bagi masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama segera menghindar ke tempat aman," ujar Irham Safi'i. Imbauan ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan warga dalam menghadapi potensi bencana alam di masa mendatang. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Langkah-langkah mitigasi bencana yang dilakukan BPBD Temanggung diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana longsor di masa mendatang. Kerja sama antara BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting dalam upaya mengurangi risiko bencana dan melindungi keselamatan warga. Pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam juga menjadi fokus utama dalam penanganan pasca-bencana ini. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, diharapkan dapat meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam.
Kejadian longsor di Temanggung ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di daerah rawan bencana. Upaya pemerintah dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana dan melindungi jiwa serta harta benda warga.