Longsor di Banyumas: BPBD Lakukan Asesmen di Dua Desa, Akses Jalan Terputus
Bencana tanah longsor di Desa Gumelar dan Cilangkap, Banyumas, menyebabkan akses jalan terputus dan kerusakan rumah; BPBD Banyumas lakukan asesmen dan kaji cepat.

Bencana tanah longsor menerjang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengakibatkan kerusakan dan memutus akses jalan. Peristiwa ini terjadi di Desa Gumelar dan Desa Cilangkap, Kecamatan Gumelar, serta di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak. BPBD Banyumas langsung menerjunkan tim untuk melakukan asesmen dan kaji cepat guna penanganan selanjutnya.
Longsor pertama terjadi di Desa Gumelar sekitar pukul 03.30 WIB pada Jumat, 7 Maret 2024. Material longsoran menutup akses jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Palumbungan dan Desa Legok. Longsor tersebut bermula dari fondasi rumah milik Pak Budi. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, membenarkan kejadian ini dan menyatakan tim telah diterjunkan untuk melakukan asesmen.
Selain di Desa Gumelar, longsor juga terjadi di Desa Cilangkap pada Kamis, 6 Maret 2024 sore, setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 14.00 WIB. Fondasi rumah Pak Kustono (55) longsor sepanjang 20 meter dan tinggi 5 meter, menimpa dua rumah di bawahnya, milik Kasno Puryanto (54) dan Suwignyo (70). Rumah Kasno Puryanto dilaporkan ambruk, sementara rumah Suwignyo mengalami kerusakan parah di bagian dapur.
Asesmen dan Kaji Cepat BPBD Banyumas
BPBD Banyumas telah menerjunkan tim untuk melakukan asesmen dan kaji cepat di kedua lokasi bencana. Tim akan mengevaluasi kerusakan, dampak terhadap warga, dan potensi bahaya susulan. "Pagi ini kami menerjunkan tim ke Kecamatan Gumelar untuk melakukan asesmen dan kaji cepat terhadap kejadian tanah longsor di dua desa tersebut," ujar Budi Nugroho.
Selain dua lokasi tersebut, BPBD juga telah melakukan asesmen di Grumbul Tlaga, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak. Longsor di lokasi ini terjadi pada Selasa, 4 Maret 2024, akibat hujan deras dan kondisi tanah yang labil. Longsor berukuran lebar 25 meter dan tinggi 3 meter, berpotensi terjadi longsor susulan.
Longsor di Desa Watuagung berdampak pada dua rumah yang dihuni 13 jiwa. Kondisi tanah yang labil dan potensi longsor susulan menjadi perhatian utama dalam penanganan bencana ini. BPBD akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan warga terdampak.
Dampak Longsor dan Upaya Penanganan
Bencana tanah longsor di Banyumas menimbulkan dampak signifikan, terutama kerusakan rumah dan infrastruktur. Putusnya akses jalan di Desa Gumelar menghambat mobilitas warga. Kerusakan rumah di Desa Cilangkap menyebabkan beberapa keluarga kehilangan tempat tinggal atau mengalami kerusakan parah pada properti mereka.
Upaya penanganan yang dilakukan BPBD Banyumas meliputi asesmen, kaji cepat, dan pemberian bantuan kepada warga terdampak. Langkah-langkah pencegahan longsor susulan juga akan menjadi prioritas, mengingat kondisi tanah yang labil di beberapa lokasi. Kerjasama dengan pemerintah desa dan instansi terkait diperlukan untuk memastikan penanganan yang efektif dan efisien.
BPBD Banyumas mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana tanah longsor, terutama saat musim hujan. Penting untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwenang. Kesigapan dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci dalam meminimalisir dampak bencana.
Kejadian tanah longsor ini menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi bencana di daerah rawan longsor. Perencanaan tata ruang yang baik, penanaman pohon, dan pembangunan infrastruktur yang tahan bencana sangat penting untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa mendatang. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana alam.