Longsor di Pacitan Rusak Rumah Warga, Akses Jalan Tertutup
Hujan deras di Pacitan mengakibatkan tanah longsor yang merusak sejumlah rumah warga dan menutup akses jalan di beberapa kecamatan, beruntung tidak ada korban jiwa.

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sejak Senin (24/2) hingga Selasa dini hari mengakibatkan bencana tanah longsor. Bencana ini mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga dan penutupan akses jalan di beberapa kecamatan. Kejadian ini menimbulkan kepanikan warga, meskipun beruntung tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Longsor terjadi di beberapa titik di Kabupaten Pacitan, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan kerugian material bagi warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan langsung turun tangan menangani dampak longsor dan membantu warga terdampak. Proses evakuasi dan pembersihan material longsor pun segera dilakukan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, membenarkan adanya laporan kerusakan rumah dan penutupan jalan akibat longsor. "Ada laporan longsor yang mengenai rumah warga dan menutup jalan di beberapa titik," katanya. BPBD Pacitan mencatat beberapa ruas jalan mengalami penutupan total dan penerapan sistem buka tutup.
Dampak Longsor di Beberapa Kecamatan
Longsor yang terjadi di Pacitan menimbulkan dampak yang cukup signifikan di beberapa kecamatan. Di Kecamatan Tegalombo, tepatnya di Jalan Raya Ponorogo-Pacitan Dusun Krajan, Desa Gedangan, material longsor sempat menutup akses jalan selama satu jam. Sedangkan di Kecamatan Bandar, longsor di Dusun Sampiran, Desa Watupatok, mengakibatkan jalan desa hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.
Di Kecamatan Tulakan, Jalan Kabupaten di Dusun Arjosari, Desa Ketro, juga terdampak longsor, namun saat ini sudah dapat dilintasi kembali. Selain infrastruktur jalan, sejumlah rumah warga juga mengalami kerusakan akibat longsor. Di Kecamatan Arjosari, rumah milik Surono di Desa Jetis Kidul terdampak. Sementara di Kecamatan Tulakan, tiga rumah warga mengalami kerusakan, yaitu milik Misdi, Jamiyo, dan Katiman.
Tidak hanya itu, di Kecamatan Ngadirojo, dua rumah milik Sugito dan Tumardi di Desa Wonoasri juga terdampak longsor. Di Kecamatan Tegalombo, rumah milik Poinem di Desa Pucangom mengalami kerusakan. Bahkan, talud Sungai Grindulu di Desa Gembong, Kecamatan Arjosari juga ikut terdampak longsor.
Penanganan dan Upaya Pencegahan
BPBD Pacitan, dibantu warga dan aparat kepolisian, langsung melakukan penanganan pasca longsor. Mereka bekerja sama membersihkan material longsor dan mengevakuasi warga yang terdampak. "Kami terus melakukan pemantauan dan penanganan bersama masyarakat dan aparat terkait," ujar Radite Suryo Anggono.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, khususnya di daerah rawan longsor. Upaya pencegahan dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak longsor di masa mendatang. Pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan dan melaporkan kejadian bencana juga sangat krusial.
Data yang diperoleh dari BPBD Pacitan menunjukan beberapa titik lokasi bencana longsor, antara lain: Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Dusun Krajan, Desa Gedangan, Kecamatan Tegalombo; Jalan Desa Dusun Sampiran, Desa Watupatok, Kecamatan Bandar; Jalan Kabupaten RT01/RW06, Dusun Arjosari, Desa Ketro, Kecamatan Tulakan; Rumah Surono, RT01/RW 05, Dusun Karang, Desa Jetis Kidul, Kecamatan Arjosari; Rumah Misdi, Dusun Papringan, Desa Wonosidi, Kecamatan Tulakan; Rumah Jamiyo, Dusun Katir, Desa Ketro, Kecamatan Tulakan; Rumah Katiman, Dusun Katir, Desa Ketro, Kecamatan Tulakan; Rumah Sugito, Dusun Krajan, Desa Wonoasri, Kecamatan Ngadirojo; Rumah Tumardi, Dusun Sipen, Desa Wonoasri, Kecamatan Ngadirojo; Rumah Poinem, Dusun Mojo, Desa Pucangom, Kecamatan Tegalombo; dan Talud Sungai Grindulu, RT01/RW02, Dusun Tengaran, Desa Gembong, Kecamatan Arjosari.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerjasama yang baik antara pemerintah, BPBD, dan masyarakat sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.