Banjir Kulon Progo: 411 Jiwa Terdampak, Satu Korban Luka, Nol Jiwa Meninggal
Hujan deras di Kulon Progo mengakibatkan bencana hidrometeorologi, mengakibatkan 411 jiwa terdampak banjir, satu korban luka, namun dipastikan tidak ada korban jiwa.

Hujan deras dan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (28/3) telah mengakibatkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Bencana ini berdampak pada 411 jiwa dari 160 kepala keluarga, terdiri dari 214 laki-laki dan 197 perempuan. Meskipun dampaknya signifikan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyatakan bahwa penanganan bencana telah dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi. "Tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di Kulon Progo," tegas Agung pada Sabtu (29/3). Evakuasi warga terdampak banjir setinggi 1,5 meter di Perumahan Bumi Progo Sejahtera, Dusun Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari, dilakukan dengan bantuan perahu karet dan koordinasi dengan PLN untuk memastikan pasokan listrik.
Dua titik pengungsian telah disiapkan, yaitu di Kalurahan Margosari dan Masjid Al-Fitroh. Penanganan darurat dilakukan oleh BPBD dan relawan setempat. Banjir di wilayah tersebut, menurut Bupati Agung, merupakan kejadian periodik yang terjadi selama tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, Pemkab Kulon Progo meminta Balai Besar Wilayah Sungai Opak Serang (BBWSO) untuk segera melakukan pengerukan dan normalisasi Sungai Serang untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. "Kita benar-benar memohon kepada BBWSO untuk segera melakukan normalisasi terhadap sungai Serang dan anak sungainya," pinta Agung.
Penanganan Bencana dan Bantuan Korban
Selain banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Dusun Sidi, Giripurwo. Pemkab Kulon Progo dan Baznas memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak. Satu warga, Prihantono Aji (Redi), mengalami luka-luka setelah tertimpa tembok saat longsor terjadi. "Redi sebagai kepala keluarga ingin membersihkan air, ternyata terjadi dorongan tanah dari atas akhirnya longsor. Redi tertimbun, tetapi dapat dievakuasi, sekarang kondisinya dirawat di RSU Bakti Ningsih Klepu, Minggir, Sleman," jelas Lurah Giripurwo, Mardisantosa.
Bupati Agung beserta Dinas Sosial dan Baznas mengunjungi Redi di RSU Bakti Ningsih Klepu untuk memastikan kondisinya dan memberikan bantuan. Peristiwa ini menunjukkan kesigapan pemerintah daerah dalam menangani bencana dan memberikan bantuan kepada korban yang terdampak.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini menyoroti pentingnya langkah-langkah mitigasi bencana untuk mengurangi risiko kerugian di masa depan. Normalisasi sungai dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menjadi hal krusial untuk diprioritaskan.
Data Korban dan Lokasi Bencana
- Jumlah jiwa terdampak banjir: 411 jiwa (160 KK)
- Jumlah laki-laki terdampak: 214 jiwa
- Jumlah perempuan terdampak: 197 jiwa
- Lokasi banjir: Perumahan Bumi Progo Sejahtera, Dusun Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari
- Lokasi tanah longsor: Dusun Sidi, Giripurwo
- Korban luka: Prihantono Aji (Redi), dirawat di RSU Bakti Ningsih Klepu, Sleman
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, terutama di daerah rawan bencana. Koordinasi yang baik antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat krusial dalam meminimalisir dampak bencana.