Keraton Yogyakarta dan KAI Sepakat Perkuat Transportasi Publik, Menguak Peran Tanah Kasultanan dalam Sejarah Perkeretaapian DIY
PT KAI dan Keraton Yogyakarta jalin kerja sama strategis untuk perkuat transportasi publik Yogyakarta, manfaatkan tanah Kasultanan demi konektivitas dan pariwisata. Apa dampaknya bagi mobilitas warga?

PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat baru-baru ini menandatangani perjanjian kerja sama penting. Kesepakatan ini bertujuan memperkuat layanan transportasi publik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Melalui kemitraan strategis ini, PT KAI akan mengelola tanah Kasultanan untuk pengembangan infrastruktur perkeretaapian. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah serta integrasi antarmoda transportasi.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa kerja sama ini juga akan mendukung sektor pariwisata Yogyakarta. Sri Sultan Hamengku Buwono X turut menegaskan komitmennya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Landasan Kerja Sama Strategis
PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat telah meresmikan kerja sama strategis. Kerja sama ini berfokus pada pemanfaatan tanah Kasultanan untuk penguatan infrastruktur transportasi publik. Penandatanganan ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan perkeretaapian di wilayah DIY.
Perjanjian ini dituangkan dalam dua dokumen utama. Pertama adalah Perjanjian Induk yang ditandatangani oleh Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura dari Kasultanan dan Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan KAI. Perjanjian Induk ini menjadi landasan kesepahaman terkait penggunaan tanah Kasultanan untuk layanan publik.
Selanjutnya, Perjanjian Pelaksanaan ditandatangani oleh Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Datu Dana Suyasa dan EVP Daop 6 Yogyakarta. Dokumen ini merinci implementasi dari perjanjian induk. Kesepakatan ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak dalam memajukan sektor transportasi.
Dampak Positif bagi Konektivitas dan Pariwisata
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menggarisbawahi harapan besar dari kerja sama ini. Pemanfaatan aset tanah Keraton diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah di DIY. Selain itu, integrasi antarmoda transportasi juga akan semakin mudah bagi masyarakat.
Didiek menambahkan, kemitraan ini juga krusial dalam mendukung sektor pariwisata Yogyakarta. Pariwisata merupakan salah satu pilar ekonomi penting bagi daerah istimewa ini. Dengan akses transportasi yang lebih baik, kunjungan wisatawan diharapkan meningkat signifikan.
Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY, menegaskan dukungannya. Beliau menyatakan kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen Keraton. Tujuannya memperkuat infrastruktur transportasi demi kemudahan akses dan kualitas layanan kereta api bagi masyarakat.
Peningkatan Signifikan Pelayanan Kereta Api di DIY
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, memaparkan data pertumbuhan layanan KAI di DIY. Pada Semester I 2025, KAI Daop 6 Yogyakarta melayani 3.533.664 pelanggan. Angka ini naik 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Rinciannya, pelanggan KA Jarak Jauh mencapai 3.214.621 orang, tumbuh 3 persen. Sementara itu, pelanggan KA Lokal mencatat pertumbuhan luar biasa sebesar 118 persen. Peningkatan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan kereta api lokal.
Commuter Line Yogyakarta, dikelola KAI Commuter, juga menunjukkan performa impresif. Layanan ini melayani 4.413.690 pelanggan pada Semester I 2025, naik 17,25 persen dari tahun sebelumnya. Commuter Line sangat vital bagi mobilitas harian pekerja, pelajar, dan mahasiswa.
Tidak ketinggalan, KA Bandara YIA yang dikelola KAI Bandara juga mengalami lonjakan. Pada Januari-Juli 2025, layanan ini mencatat 1.620.339 pelanggan. Peningkatan 30,63 persen ini mendukung pariwisata serta memudahkan akses ke Bandara Internasional Yogyakarta.
Proyeksi Pertumbuhan Penumpang dan Masa Depan Transportasi
KAI memproyeksikan pertumbuhan volume penumpang yang signifikan di dua stasiun favorit, Lempuyangan dan Yogyakarta. Proyeksi ini mencakup hingga tahun 2029. Hal ini menunjukkan optimisme KAI terhadap potensi pasar di DIY.
Stasiun Lempuyangan diperkirakan akan melayani sekitar 2.459.217 pelanggan. Sementara itu, Stasiun Yogyakarta diproyeksikan mencapai 5.097.324 pelanggan. Angka-angka ini selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAI.
Proyeksi tersebut mengindikasikan pentingnya penguatan infrastruktur untuk mengakomodasi lonjakan permintaan. Pemanfaatan aset tanah Keraton akan meningkatkan kenyamanan dan memperlancar mobilitas masyarakat. Ini juga mendukung kemajuan ekonomi lokal.
Anne Purba menambahkan, layanan KAI Group di Yogyakarta berkontribusi pada kemajuan ekonomi. Kontribusi ini terwujud melalui sinergi dan integrasi antarmoda transportasi yang lebih efisien. Masa depan transportasi publik di DIY tampak semakin cerah.