Longsor di Ciamis Rusak Empat Rumah, 15 Jiwa Mengungsi
Bencana tanah longsor di Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, Ciamis mengakibatkan empat rumah rusak dan 15 jiwa mengungsi; BPBD Ciamis telah menyalurkan bantuan.

Ciamis, Jawa Barat, 19 Maret 2024 - Sebuah bencana tanah longsor menerjang Dusun Sigung, Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis pada Selasa malam, 18 Maret 2024. Longsor yang dipicu hujan deras yang berlangsung lama ini mengakibatkan kerusakan pada empat rumah dan memaksa 15 jiwa untuk mengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerusakan pada bangunan rumah mengharuskan penghuninya mencari tempat aman sementara.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, membenarkan kejadian tersebut. "Tanah longsor menyebabkan empat rumah terkena dampak, bagian dapur mengalami kerusakan," ungkap Ani dalam keterangannya di Ciamis, Rabu. Kerusakan tersebut dinilai membahayakan penghuni rumah sehingga evakuasi segera dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka.
Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dalam waktu yang cukup lama. Kondisi tanah yang jenuh air mengakibatkan lereng menjadi tidak stabil dan akhirnya longsor. Kejadian ini menyoroti kembali pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, khususnya di daerah-daerah yang rawan longsor.
Dampak Longsor dan Upaya Penanganan
Empat rumah yang terdampak longsor mengalami kerusakan pada bagian dapur. Akibatnya, 15 jiwa yang tinggal di rumah-rumah tersebut terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Saat ini pemilik rumah mengungsi. Korban jiwa nihil," tegas Ani Supiani. BPBD Ciamis langsung bergerak cepat meskipun keterbatasan penerangan pada malam hari sempat menghambat upaya penanganan awal.
Tim BPBD Ciamis baru dapat menyalurkan bantuan kebutuhan pokok pada Rabu pagi. "Tadi malam baru 'drop' logistik kedaruratan," jelas Ani. Bantuan tersebut berupa logistik yang dibutuhkan para pengungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka selama berada di tempat pengungsian.
BPBD Ciamis juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan pendataan kerusakan dan memastikan keselamatan warga terdampak. "BPBD Ciamis berkoordinasi dengan aparat setempat dan melakukan asesmen serta mengirimkan logistik kedaruratan," tambah Ani. Langkah ini penting untuk memastikan proses pemulihan berjalan dengan lancar dan terkoordinasi.
Kawasan Rawan Bencana dan Imbauan Kewaspadaan
Ani Supiani mengingatkan bahwa wilayah tersebut termasuk kawasan rawan bencana tanah longsor, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan menghindari daerah-daerah rawan bencana. Pemantauan cuaca dan antisipasi dini sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana.
BPBD Ciamis terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan penanganan pasca-bencana berjalan efektif. Selain menyalurkan bantuan logistik, BPBD juga akan membantu dalam proses pemulihan rumah-rumah yang rusak. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara BPBD, pemerintah setempat, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi bencana alam.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat di daerah rawan bencana perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mengurangi risiko kerugian dan korban jiwa.
Langkah-langkah mitigasi bencana, seperti pembuatan sistem drainase yang baik, penanaman pohon, dan pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, juga perlu dipertimbangkan untuk mengurangi risiko longsor di masa mendatang. Pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana juga tidak kalah pentingnya.