BPBD Cianjur Tuntaskan Penanganan Banjir di Dua Kecamatan, 15 KK Mengungsi
Banjir dan longsor menerjang dua kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan 15 kepala keluarga mengungsi, namun BPBD telah menuntaskan penanganan bencana tanpa korban jiwa.

Hujan deras yang berlangsung lebih dari 5 jam di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengakibatkan banjir dan longsor di Kecamatan Karangtengah dan Haurwangi pada Senin petang, 03 April 2024. Bencana alam ini menyebabkan sekitar 15 kepala keluarga mengungsi, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. BPBD Kabupaten Cianjur bergerak cepat untuk menangani situasi darurat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menyatakan bahwa sungai dan selokan di kedua kecamatan meluap dan menggenangi pemukiman warga. Lebih dari 50 rumah di Kecamatan Karangtengah terendam banjir hingga setinggi paha orang dewasa, sementara lebih dari 60 rumah di Kecamatan Haurwangi mengalami nasib serupa. Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Tercatat di Kecamatan Karangtengah lebih dari 50 rumah terendam banjir setinggi paha orang dewasa dan di Kecamatan Haurwangi lebih dari 60 rumah terendam banjir, sehingga warga sempat mengungsi ke tempat yang dinilai aman," kata Asep Kusmanawijaya.
Banjir di Kecamatan Karangtengah
Di Kecamatan Karangtengah, banjir merendam puluhan rumah di dua desa akibat sungai yang meluap. Lima kepala keluarga terpaksa mengungsi karena dinding rumah mereka ambrol diterjang derasnya air. Petugas BPBD dan relawan langsung memberikan bantuan dan evakuasi kepada warga yang terdampak.
Proses evakuasi dan penyaluran bantuan berjalan dengan lancar berkat koordinasi yang baik antar petugas dan relawan. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan warga dan memberikan bantuan darurat yang dibutuhkan.
Kondisi di Kecamatan Karangtengah kini sudah mulai kondusif, warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang masih menempel di rumah mereka.
Banjir dan Longsor di Kecamatan Haurwangi
Sementara itu, di Kecamatan Haurwangi, banjir setinggi setengah meter merendam rumah-rumah warga di dua desa, mengakibatkan 15 jiwa mengungsi. Meskipun air telah surut pada Selasa pagi, warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Kampung Cirenda, Desa Cihea. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun bangunan sekolah dilaporkan mengalami kerusakan. Petugas BPBD bersama relawan tengah melakukan pendataan dan perbaikan infrastruktur yang rusak.
BPBD Cianjur juga mencatat adanya kerusakan pada beberapa bangunan sekolah akibat longsor tersebut. Proses pendataan kerusakan masih berlangsung untuk menentukan langkah selanjutnya dalam perbaikan.
Penanganan dan Kesiapsiagaan
Saat ini, petugas BPBD bersama relawan masih membantu warga membersihkan rumah mereka dari lumpur. Pendataan kerusakan dan kerugian materiil juga terus dilakukan. BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda akan terjadi banjir susulan.
Sebanyak 35 Relawan Tangguh Bencana (Retana) disiagakan di kedua kecamatan untuk melakukan pengawasan, pelaporan, dan penanganan cepat jika terjadi bencana susulan. Mereka akan melakukan evakuasi warga jika diperlukan.
Dengan masih seringnya terjadi cuaca ekstrem, BPBD Cianjur mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Masyarakat dihimbau untuk segera mengungsi jika hujan deras berlangsung lebih dari dua jam dan debit air sungai terus meningkat.
"Cuaca ekstrem masih sering terjadi, sehingga kami imbau masyarakat yang tinggal di sepadan sungai untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan segera mengungsi jika melihat debit air sungai terus meninggi seiring hujan turun lebat lebih dari dua jam," kata Asep Kusmanawijaya.