Pemkab Garut Gelar Mitigasi Bencana Hidrometeorologi: Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat Cegah Banjir
Pemkab Garut bersama masyarakat bergerak serentak membersihkan aliran sungai untuk mencegah banjir akibat bencana hidrometeorologi, sebagai upaya mitigasi bencana alam.

Garut, 5 Maret 2024 - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar gerakan mitigasi bencana hidrometeorologi secara serentak. Gerakan ini melibatkan aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk membersihkan sumbatan aliran sungai yang kerap menjadi penyebab banjir. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai respons atas bencana tanah longsor dan banjir yang melanda beberapa wilayah Garut pada 3 Maret 2024 lalu, akibat hujan deras yang berlangsung lama.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam mitigasi bencana. "Kegiatan ini sangat penting, di mana pemerintah dan masyarakat memiliki kewajiban yang sama dalam mitigasi bencana" ujarnya saat meninjau gerakan tersebut di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota. Ia menambahkan bahwa bencana alam tak hanya disebabkan faktor alam, namun juga ulah manusia, seperti membuang sampah sembarangan ke aliran sungai.
Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang tepat. "Bencana itu bukan hanya dipengaruhi faktor alam, tetapi juga adanya faktor dari ulah manusia," tegas Bupati Abdusy. Selain mencegah banjir, gerakan ini juga bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi masyarakat Kabupaten Garut. "Saya berharap masyarakat Kabupaten Garut menjadi sehat, tenteram, lingkungan bersih, dan aman," harapnya.
Gerakan Serentak di 53 Lokasi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menjelaskan bahwa gerakan bersama mitigasi bencana ini dilakukan serentak di 53 lokasi yang tersebar di 42 kecamatan. Kerja sama berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. "Acara ini dilaksanakan atas kerja sama semua pihak, dan acara ini diharapkan bisa berlangsung lancar dan memberikan dampak positif," kata Aah Anwar.
Dukungan terhadap gerakan ini juga datang dari anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah tepat untuk membangun semangat gotong royong dalam upaya pencegahan bencana. Garut dikenal sebagai daerah rawan bencana, khususnya banjir akibat luapan sungai saat musim hujan. Oleh karena itu, pembersihan sampah yang menyumbat aliran sungai menjadi langkah antisipasi yang krusial.
Yudha mencontohkan kegiatan bersih-bersih drainase dan saluran irigasi yang telah dilakukan di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul. "Tentunya saya mengapresiasi gerakan gotong royong ini untuk kepentingan bersama mencegah terjadinya bencana, seperti banjir," ujarnya. Kegiatan serupa juga dilakukan di berbagai titik rawan banjir lainnya di Kabupaten Garut.
Mitigasi Bencana: Upaya Mengurangi Risiko
Gerakan mitigasi bencana hidrometeorologi di Garut ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi pemerintah dan masyarakat dapat berperan aktif dalam mengurangi risiko bencana. Dengan membersihkan aliran sungai dan meningkatkan kesadaran akan pengelolaan sampah, diharapkan kejadian banjir dan bencana serupa dapat diminimalisir. Upaya ini juga selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada penanggulangan dampak bencana, tetapi juga pada upaya pencegahan. Dengan membersihkan saluran air, masyarakat secara langsung berkontribusi dalam mengurangi risiko banjir. Hal ini menunjukkan bahwa mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam gerakan ini antara lain:
- Pembersihan sampah di aliran sungai dan saluran air
- Pemantauan kondisi sungai dan saluran air
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah dan pencegahan bencana
Keberhasilan gerakan ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan keberlanjutan program-program yang telah dicanangkan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dan menciptakan Kabupaten Garut yang lebih aman dan nyaman dari ancaman bencana hidrometeorologi.