Pemkab Garut Prioritaskan Mitigasi Bencana Hadapi Musim Hujan
Pemerintah Kabupaten Garut mengutamakan mitigasi bencana alam untuk mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda akibat bencana hidrometeorologi di musim hujan.

Garut, 3 Maret 2025 - Musim hujan di Garut, Jawa Barat, kembali memicu ancaman bencana alam seperti banjir dan longsor. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menetapkan mitigasi bencana sebagai prioritas utama. Langkah ini diambil untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi dan melindungi warga dari potensi kerugian jiwa dan materi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengungkapkan bahwa fokus pada mitigasi bencana merupakan strategi yang lebih efektif daripada hanya berfokus pada penanggulangan pasca-bencana. "BPBD itu sebetulnya terus-terusan melakukan upaya mitigasi, karena jujur kalau di-recovery kita akan kewalahan," ujarnya kepada wartawan di Garut, Senin.
Kabupaten Garut memang dikenal memiliki kerentanan tinggi terhadap berbagai bencana alam, termasuk banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan angin kencang. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengurangan risiko menjadi krusial untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Upaya Mitigasi Bencana di Garut
Pemkab Garut, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gencar melakukan berbagai program mitigasi bencana. Program-program ini difokuskan pada peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana di lingkungan sekitar mereka. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri sendiri dan lingkungannya.
"Pola ini (mitigasi bencana) yang dilakukan teman-teman BPBD supaya mereka bisa menolong dirinya sendiri," jelas Sekda Nurdin Yana. Dengan pemahaman yang baik tentang risiko bencana, masyarakat diharapkan mampu melakukan tindakan penyelamatan diri, keluarga, dan tetangga ketika terjadi bencana.
Selain itu, upaya mitigasi juga bertujuan untuk mengurangi beban anggaran pemerintah daerah. Penanganan pasca-bencana (recovery) membutuhkan biaya yang sangat besar. Dengan mengurangi risiko bencana, maka anggaran dapat dialokasikan untuk pembangunan dan program-program lainnya.
"Karena kalau recovery itu terlalu sulit, membutuhkan biaya besar," tambah Sekda Nurdin Yana. Mitigasi bencana yang efektif akan menghasilkan penghematan biaya dan sumber daya dalam jangka panjang.
Bencana Terkini di Garut
Intensitas hujan yang tinggi di Garut belakangan ini telah mengakibatkan beberapa kejadian bencana alam. Beberapa daerah mengalami tanah longsor dan banjir, bahkan ada yang sampai mengganggu arus lalu lintas dan merusak infrastruktur.
Salah satu kejadian yang cukup mengkhawatirkan adalah longsor di Kecamatan Bungbulang pada Minggu (23/2/2025), yang mengakibatkan satu korban jiwa. "Ada bencana yang terjadi longsor di Pameungpeuk, kemudian di Bungbulang, di situ ada longsoran, ada satu orang meninggal dunia," kata Sekda Nurdin Yana.
Kejadian ini kembali menegaskan pentingnya upaya mitigasi bencana di Garut. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, diharapkan dampak buruk dari bencana alam dapat diminimalisir.
Pemkab Garut berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya mitigasi bencana melalui berbagai program edukasi, pelatihan, dan penyediaan infrastruktur yang memadai. Harapannya, masyarakat Garut dapat lebih siap dan tangguh menghadapi ancaman bencana alam di masa mendatang.