Longsor Garut: Dua Rumah Rusak, Warga Mengungsi
Bencana tanah longsor di Desa Nyalindung, Garut, merusak dua rumah dan menyebabkan warga mengungsi, namun tidak ada korban jiwa, Pemkab Garut tanggap melakukan penanganan.

Hujan deras yang mengguyur Garut, Jawa Barat pada Sabtu sore, 15 Februari 2024, mengakibatkan bencana tanah longsor yang menimpa dua rumah warga di Kampung Imut, Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu. Beruntung, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kerusakan yang terjadi cukup signifikan, memaksa seluruh penghuni rumah untuk mengungsi.
Tanggap Darurat Pemkab Garut
Pemerintah Kabupaten Garut langsung bergerak cepat menangani dampak bencana ini. Pelaksana Tugas Camat Cisewu, Jajang Juhara, menjelaskan bahwa penanganan awal difokuskan pada evakuasi warga. "Untuk sementara penanganan longsor korban pemilik rumah yang ambruk diungsikan di keluarganya," ungkap Jajang saat dihubungi via telepon.
Satu rumah mengalami kerusakan total, sementara rumah lainnya mengalami kerusakan pada bagian dapur. Semua penghuni kedua rumah tersebut telah dievakuasi ke rumah kerabat mereka yang berada di lokasi aman. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan warga terdampak.
Imbauan Kewaspadaan dan Pencegahan
Jajang juga menekankan pentingnya kewaspadaan mengingat musim hujan masih berlangsung. Ia mengimbau masyarakat untuk menghindari daerah-daerah rawan bencana, khususnya saat hujan deras. "Sudah diimbau untuk sementara yang dekat lokasi agar lebih berhati-hati bila terjadi hujan deras lagi. Lokasi longsor berjauhan dengan tetangganya berkisar 50 meter dari lokasi longsor ke pemukiman yang lain," jelasnya.
Selain di Kecamatan Cisewu, bencana serupa juga terjadi di Kecamatan Selaawi. Di sana, tanah bergeser mengancam beberapa rumah warga. Camat Selaawi, Fahmi Fauzi, telah mengajukan permohonan pembangunan tembok penahan tanah kepada Pemkab Garut untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. "Permohonan segera ditangani dengan pembuatan tembok penahan tanah dengan konstruksi yang lebih memadai, dikarenakan apabila tidak segera ditangani dikhawatirkan rumah tersebut akan roboh," kata Fahmi.
Langkah-langkah Penanganan Ke Depan
Pemkab Garut terus memantau situasi dan melakukan berbagai upaya untuk menangani dampak longsor dan mencegah kejadian serupa terulang. Selain evakuasi dan pembangunan tembok penahan tanah, kemungkinan besar akan ada langkah-langkah lain seperti sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat dan peninjauan ulang terhadap daerah-daerah rawan longsor. Kerjasama antar instansi terkait juga akan sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana ini.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah-daerah rawan longsor. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat. Penting juga untuk memahami langkah-langkah evakuasi dan mitigasi bencana agar dapat melindungi diri dan keluarga.
Kesimpulan
Bencana longsor di Garut menjadi bukti nyata betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Respon cepat dari Pemkab Garut patut diapresiasi, namun upaya pencegahan dan mitigasi bencana tetap harus menjadi fokus utama ke depannya. Semoga kejadian ini tidak terulang dan masyarakat Garut dapat hidup dengan aman dan nyaman.