Banjir Gunungsitoli: 548 Jiwa Terdampak, BPBD Sumut Lakukan Penanganan
Hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kota Gunungsitoli, Sumut, mengakibatkan 548 jiwa terdampak dan puluhan rumah terendam.

Banjir dan tanah longsor menerjang Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, pada Sabtu, 5 April 2024, pukul 13.00 hingga 15.50 WIB. Hujan lebat dengan intensitas tinggi menyebabkan saluran drainase meluap dan merendam permukiman warga. Sebanyak 548 jiwa dari 137 kepala keluarga di Kecamatan Gunungsitoli, Kelurahan Ilir, dan Desa Sifaelete Tabaloho terdampak bencana ini. Tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.
Bencana alam ini mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan. Di Kelurahan Ilir, 37 bangunan terdampak, termasuk 17 rumah di Jalan Diponegoro, 10 rumah di Jalan Karet belakang, dan 10 rumah di Jalan Karet Gang Umbu Lingkungan VI. Sementara itu, di Desa Sifaelete Tabaloho, 20 rumah di Jalan Baluse 30 Gang Nusantara dan 50 rumah di Komplek KBN terendam banjir.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Desa Lasara Bahili Dusun II, menutup separuh badan jalan. Meskipun demikian, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara, genangan air yang mencapai ketinggian 30 hingga 60 sentimeter kini mulai surut.
Penanganan Bencana Banjir di Gunungsitoli
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyatakan bahwa data yang diterima Pusdalops PB Sumut masih bersifat sementara. "Berdasarkan laporan, korban luka-luka, korban meninggal, jumlah pengungsi banjir dan longsor nihil," ujar Yuyun, sapaan akrabnya.
Berbagai upaya penanganan telah dilakukan oleh BPBD setempat dan pihak terkait. "BPBD setempat melakukan koordinasi lintas sektor, melaksanakan pembersihan sampah yang tersumbat pada saluran drainase, melaksanakan pengambilan data warga pada beberapa titik lokasi terdampak genangan air," jelas Yuyun.
Selain itu, dilakukan pula kegiatan gotong royong bersama masyarakat dan penyiagaan petugas piket siaga bencana serta pemantauan perkembangan situasi. Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk meminimalisir dampak bencana dan membantu warga terdampak.
Detail Kerusakan Bangunan Akibat Banjir
- Kelurahan Ilir: 37 bangunan terdampak (17 rumah di Jalan Diponegoro, 10 rumah di Jalan Karet belakang, 10 rumah Jalan Karet Gang Umbu Lingkungan VI)
- Desa Sifaelete Tabaloho: 70 rumah terdampak (20 rumah di Jalan Baluse 30 Gang Nusantara, 50 rumah di Komplek KBN)
- Desa Lasara Bahili Dusun II: Tanah longsor menutup separuh badan jalan.
Meskipun genangan air mulai surut, BPBD Sumut tetap melakukan pemantauan dan siaga untuk mengantisipasi kemungkinan dampak susulan. Kerja sama dan koordinasi antar instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga terdampak banjir di Kota Gunungsitoli.