Pemkot Tangerang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Petir
Pemerintah Kota Tangerang mendistribusikan bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya kepada 250 kepala keluarga yang terdampak banjir di Kelurahan Petir akibat luapan Kali Angke.

Banjir yang melanda Kelurahan Petir, Kota Tangerang, pada Selasa, 4 Januari 2024, telah mengakibatkan ratusan kepala keluarga mengungsi. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bergerak cepat dengan menyalurkan bantuan kepada para korban. Bantuan tersebut meliputi makanan, obat-obatan, dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Luapan Kali Angke yang disebabkan hujan lebat menjadi penyebab utama bencana ini.
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, beserta Wakil Wali Kota Maryono, langsung meninjau lokasi banjir dan mendistribusikan bantuan secara langsung kepada warga yang mengungsi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Petir. Mereka membagikan 2.000 nasi bungkus, selimut, kasur, dan popok bayi. "Kita juga distribusikan obat-obatan," ujar Wali Kota Sachrudin.
Sebanyak 14 titik di empat kecamatan di Kota Tangerang terdampak banjir akibat luapan Kali Angke. Banjir dengan ketinggian bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter ini memaksa 250 kepala keluarga dari Petir, Kecamatan Cipondoh, untuk mengungsi di dua lokasi pengungsian. RW 06 dan 07 di Kelurahan Petir menjadi titik terparah dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter.
Penanganan Banjir dan Bantuan yang Disalurkan
Pemkot Tangerang telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk membantu para korban banjir. Selain bantuan logistik yang telah disebutkan, Pemkot juga fokus pada upaya evakuasi dan penanganan pasca-banjir. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Andia S Rahman, menjelaskan bahwa petugas dipusatkan di wilayah timur, yaitu Ciledug, Pinang, dan Larangan, dengan perahu evakuasi siap siaga.
Wilayah-wilayah yang menjadi fokus penanganan meliputi Perum Ciledug Indah, Jalan Taman Asri Blok M Larangan, Jalan Gempol Kunciran, Jalan Teman Larangan Utara, dan Perum Pinang Griya. Andia S Rahman juga menjelaskan penyebab banjir, yaitu "antrean air dan kiriman dari Bogor di jalur Kali Angke," yang mengakibatkan meluapnya wilayah Ciledug dan beberapa wilayah timur Kota Tangerang.
Penanganan banjir dilakukan secara terkoordinasi oleh berbagai instansi. BPBD fokus pada penyelamatan dan keamanan masyarakat, Dishub mengatur lalu lintas di wilayah tergenang, sementara DPUPR, DLH, dan pemerintah wilayah fokus pada pembersihan dan normalisasi drainase untuk mempercepat surutnya air.
Kondisi Terkini dan Upaya Pemulihan
Sampai saat ini, situasi di lapangan terpantau aman dan terkendali berkat kerja sama petugas gabungan. Pemkot Tangerang terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga yang terdampak banjir. Selain penyaluran bantuan, upaya pemulihan infrastruktur dan lingkungan juga menjadi prioritas.
Pemkot Tangerang berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem drainase untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah-langkah preventif akan diprioritaskan untuk meminimalisir dampak banjir pada musim hujan berikutnya. Upaya ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kota Tangerang.
Dengan adanya koordinasi yang baik antar instansi terkait, diharapkan proses pemulihan pasca-banjir dapat berjalan dengan lancar dan cepat. Pemkot Tangerang terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan bantuan tambahan jika diperlukan.