Bank Aladin dan Flip Perluas Akses Keuangan Syariah di Indonesia
Bank Aladin Syariah dan Flip bermitra untuk meluncurkan produk keuangan syariah di aplikasi Flip, bertujuan memperluas akses keuangan syariah yang lebih inklusif dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Bank Aladin Syariah dan Flip baru saja mengumumkan kemitraan strategis mereka untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Kolaborasi ini menghasilkan peluncuran produk-produk keuangan syariah di aplikasi Flip, yang diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia.
Kemitraan ini diresmikan pada Jumat, 24 Januari di Jakarta. Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Koko Tjatur Rachmadi, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas jangkauan layanan keuangan syariah. Ia menekankan pentingnya menyediakan layanan yang mudah, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Koko, "Kami optimistis kemitraan ini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, serta mendorong perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan." Langkah ini dinilai penting mengingat potensi pasar keuangan syariah di Indonesia yang masih besar.
Hal senada disampaikan oleh Founder dan Presiden Direktur Flip, Rafi Putra Arriyan. Ia menyatakan komitmen Flip untuk menyediakan layanan keuangan yang adil dan inklusif. Kolaborasi dengan Bank Aladin Syariah dianggap sebagai langkah strategis untuk mewujudkan misi tersebut, khususnya bagi mereka yang mencari solusi keuangan yang lebih transparan dan mudah diakses.
Rafi menambahkan, "Kami percaya, dengan teknologi Flip ditambah keahlian perbankan Bank Aladin Syariah, kami dapat menciptakan inovasi yang menjadi solusi bagi segmen yang lebih luas." Integrasi teknologi Flip dengan keahlian Bank Aladin Syariah diharapkan dapat menghasilkan layanan yang inovatif dan efisien.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa indeks inklusi keuangan syariah di Indonesia masih tergolong rendah. Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 mencatat indeks literasi keuangan syariah sebesar 39,11 persen, dan indeks inklusi keuangan syariah hanya mencapai 12,88 persen. Ini menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan sektor ini.
Meskipun demikian, sektor keuangan syariah di Indonesia menunjukkan perkembangan positif. Pada tahun 2023, aset industri keuangan syariah mencapai Rp2.582,25 triliun, dengan pertumbuhan 9,04 persen (year on year). Prestasi ini telah menempatkan Indonesia di peringkat ketiga dalam Islamic Finance Development Indicator (IFDI) dan Global Islamic Fintech Index tahun 2023.
Kemitraan antara Bank Aladin Syariah dan Flip diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Dengan menggabungkan kekuatan teknologi dan keahlian perbankan, kolaborasi ini berpotensi untuk memberikan akses yang lebih luas kepada layanan keuangan syariah yang berkualitas.