BCA: Hilirisasi Tambang Dorong Kredit Korporasi Naik 15,7 Persen
Pertumbuhan kredit korporasi BCA di 2024 mencapai 15,7 persen, didorong sektor hilirisasi pertambangan dan kelapa sawit, meskipun ada potensi surplus pasokan beberapa komoditas.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan pertumbuhan signifikan kredit korporasi BCA di tahun 2024, mencapai 15,7 persen (year on year/YoY) menjadi Rp426,8 triliun. Keberhasilan ini terutama ditopang oleh sektor pertambangan yang gencar menjalankan program hilirisasi, serta industri kelapa sawit (CPO).
Hilirisasi sebagai Penggerak Utama
Jahja menjelaskan, sekitar 7,5 hingga 8 persen dari total pertumbuhan kredit korporasi tersebut berasal dari proyek-proyek hilirisasi. Proyek-proyek ini membutuhkan investasi besar, mencapai triliunan rupiah untuk pembangunan smelter misalnya. Karena besarnya kebutuhan dana, investor asing juga turut berperan, seperti terlihat dari investasi China di Morowali, Sulawesi Tengah.
Peran Infrastruktur Pemerintah
Meskipun demikian, Jahja mencatat minimnya proyek infrastruktur pemerintah. Akibatnya, hilirisasi pertambangan dan CPO menjadi andalan utama penyaluran kredit korporasi BCA. Untuk tahun 2025, BCA masih melihat potensi dari sektor ini, namun dengan pertimbangan yang lebih hati-hati.
Pertimbangan Pasar dan Supply-Demand
BCA memperhatikan tren supply dan demand komoditas tambang. Jahja menyebutkan adanya potensi oversupply bauksit dan nikel, yang dapat mempengaruhi harga dan permintaan pembiayaan. Walaupun hilirisasi memberikan nilai tambah bagi Indonesia, keberhasilannya bergantung pada permintaan pasar yang tetap kuat.
Prospek Kredit Korporasi BCA
BCA memproyeksikan pertumbuhan kredit korporasi minimal 7-8 persen di tahun 2025. Meskipun permintaan kredit pertambangan masih ada, terutama di awal tahun, BCA tetap berhati-hati dalam memprediksi karena permintaan tersebut tidak selalu dapat diprediksi jangka panjang. Pertumbuhan ini akan tetap didukung oleh likuiditas, rasio kecukupan modal (CAR), dan kualitas pinjaman yang baik. BCA optimistis untuk pertumbuhan kredit asalkan ada kesempatan yang tepat.
Kesimpulan
Pertumbuhan kredit korporasi BCA tahun 2024 didorong kuat oleh hilirisasi di sektor pertambangan dan industri CPO. Namun, BCA tetap waspada terhadap fluktuasi pasar dan akan terus memantau perkembangan supply dan demand komoditas sebelum menyalurkan kredit. Dengan kondisi keuangan yang sehat, BCA siap untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran kredit yang bertanggung jawab.