Investasi Hilirisasi Indonesia Tembus Rp407,8 Triliun di 2024
Realisasi investasi hilirisasi Indonesia sepanjang 2024 mencapai Rp407,8 triliun, atau 23,8% dari total investasi, didorong oleh sektor mineral, kehutanan, dan pertanian.

Investasi di bidang hilirisasi Indonesia menunjukkan kinerja mengesankan sepanjang tahun 2024. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengumumkan realisasi investasi mencapai angka fantastis, yakni Rp407,8 triliun. Angka ini cukup signifikan, mengingat kontribusinya sebesar 23,8 persen dari total investasi nasional yang mencapai Rp1.714,2 triliun sepanjang tahun 2024.
Sektor mineral menjadi penggerak utama investasi hilirisasi. Dari total investasi Rp407,8 triliun, sektor ini menyumbang Rp245,2 triliun. Rinciannya, investasi di smelter nikel mencapai Rp153,2 triliun, tembaga Rp68,5 triliun, bauksit Rp21,8 triliun, dan timah Rp1,6 triliun. Dominasi nikel, menurut Menteri Rosan, merupakan dampak positif dari kebijakan hilirisasi yang telah diterapkan.
Selain mineral, sektor lain juga berkontribusi signifikan. Sektor kehutanan, khususnya pulp and paper, mencatatkan investasi sebesar Rp64 triliun. Kemudian, sektor pertanian, terutama CPO/Oleochemical, mencapai Rp67,1 triliun. Investasi di sektor minyak dan gas (petrokimia) tercatat Rp23,1 triliun, dan ekosistem kendaraan listrik (baterai) mencapai Rp8,4 triliun.
Dorongan kuat dari pemerintah menjadi kunci keberhasilan ini. Presiden Prabowo Subianto telah menjadikan hilirisasi sebagai program prioritas. Beliau menekankan pentingnya hilirisasi sebagai kunci kemakmuran Indonesia, serta mendorong swasembada energi dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Pemerintah pun tak ragu untuk mendukung penuh pengembangan hilirisasi di berbagai sektor.
Langkah konkret pemerintah untuk percepatan hilirisasi. Presiden telah meminta para menteri terkait, termasuk Menko Perekonomian, Menteri ESDM, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, untuk segera menginventarisasi dan merumuskan proyek-proyek hilirisasi yang vital. Tercatat ada 26 proyek penting yang perlu segera dijalankan untuk mencapai target hilirisasi nasional.
Ke depan, potensi investasi hilirisasi masih sangat besar. Pemerintah optimistis investasi hilirisasi akan terus meningkat seiring dengan dukungan kebijakan dan komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam secara optimal.
Kesimpulannya, capaian investasi hilirisasi tahun 2024 menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam. Dukungan penuh dari pemerintah dan peran aktif berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan program ini.