Bendera Raksasa Kibarkan Semangat Nasionalisme: Peringatan Kemerdekaan di Perbatasan RI-PNG Meriah
Peringatan Kemerdekaan di Perbatasan RI-PNG diwarnai pengibaran bendera raksasa dan antusiasme warga, menegaskan komitmen menjaga kedaulatan bangsa.

Pada Minggu, 17 Agustus, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dirayakan dengan khidmat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Jayapura, Papua. Sebuah bendera Merah Putih berukuran besar, 6x12 meter, menjadi sorotan utama dalam upacara ini. Bendera raksasa tersebut dikibarkan di atas mercusuar yang berdekatan dengan zona netral RI-PNG.
Momen pengibaran bendera ini secara simbolis menegaskan semangat nasionalisme di titik terdepan negara. Upacara ini dipimpin oleh Kelompok Ahli Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Letjen TNI Purn Ali Bogra. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, termasuk personel TNI-Polri, petugas PLBN, serta guru dan pelajar, turut memeriahkan acara.
Peringatan Kemerdekaan di Perbatasan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan sebuah manifestasi komitmen menjaga kedaulatan bangsa. Acara ini juga menjadi ajang refleksi dan pemersatu bangsa, sesuai dengan tema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Semangat perjuangan para pahlawan kembali digaungkan di perbatasan.
Semangat Kedaulatan di Titik Terdepan Bangsa
Pengibaran bendera berukuran masif di PLBN Skouw memiliki makna mendalam bagi kedaulatan Indonesia. Lokasi strategis di perbatasan RI-PNG menjadikan momen ini sangat penting. Hal ini menunjukkan kehadiran negara yang kuat dan tak tergoyahkan di wilayah terluar.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, melalui sambutan yang dibacakan Ali Bogra, menyampaikan apresiasi tinggi. Ia memuji seluruh masyarakat di perbatasan yang hadir dalam upacara di 15 PLBN se-Indonesia. Kehadiran mereka adalah bukti nyata komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto, sebagaimana dikutip Mendagri, mengingatkan bahwa 80 tahun kemerdekaan adalah momentum refleksi. Ini adalah delapan dekade bangsa ini berdiri, dibangun dengan pengorbanan jiwa dan raga. Tema peringatan kali ini sangat relevan dengan semangat tersebut.
Partisipasi Masyarakat dan Makna Kebersamaan
Selain upacara utama, Kepala PLBN Skouw, Ni Luh Puspita, menjelaskan adanya beragam kegiatan lain. Berbagai perlombaan telah dilaksanakan sebelum puncak acara peringatan HUT RI ke-80. Kegiatan ini menambah semarak suasana kemerdekaan di perbatasan.
Yang menarik, beberapa perlombaan tersebut juga diikuti oleh warga negara Papua Nugini (PNG) yang bermukim di wilayah perbatasan. Ini menunjukkan adanya hubungan baik dan kebersamaan antarwarga di kedua sisi perbatasan. Solidaritas regional terlihat jelas dalam perayaan ini.
Selain perlombaan, aksi donor darah juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sosial. Inisiatif ini menunjukkan kepedulian terhadap sesama dan memperkuat ikatan komunitas. Seluruh rangkaian acara ini mempertegas bahwa Peringatan Kemerdekaan di Perbatasan adalah milik semua.