Bendungan Jatigede: Produksi Padi Meningkat 2,5 Kali Lipat
Bendungan Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, berhasil meningkatkan produksi padi hingga 2,5 kali lipat, mengairi 87.840 hektar lahan pertanian, dan berkontribusi pada ketahanan pangan serta energi.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) kala itu, Dody Hanggodo, mengumumkan capaian signifikan Bendungan Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Peresmian PLTA Jatigede pada Senin lalu menjadi momentum pengumuman peningkatan produksi padi hingga 2,5 kali lipat di wilayah tersebut. Bendungan ini terbukti mampu mengairi lahan pertanian seluas 87.840 hektar, memberikan kontribusi besar terhadap swasembada pangan nasional.
Keberhasilan Bendungan Jatigede bukan sekadar menampung air. Kementerian PU dan pemerintah daerah setempat berkolaborasi mengembangkan jaringan irigasi untuk mendistribusikan air ke masyarakat. Hal ini mendukung sektor air minum, peternakan, dan terutama pertanian, yang krusial untuk ketahanan pangan.
Proyek ini selaras dengan misi pemerintah untuk meningkatkan ketahanan air, pangan, dan energi. Dody Hanggodo menekankan optimalisasi Bendungan Jatigede untuk mencapai tujuan tersebut.
Wilayah yang merasakan manfaat irigasi Bendungan Jatigede meliputi Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu. Data dari Dinas Provinsi Jawa Barat menunjukkan lonjakan produksi padi yang dramatis di ketiga daerah tersebut setelah bendungan beroperasi.
Sebagai contoh, produksi padi di Kabupaten Majalengka meningkat dari 3.600 ton menjadi 11.600 ton. Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan dari 121.000 ton menjadi 266.000 ton, dan Kabupaten Indramayu dari 450.000 ton menjadi 1,2 juta ton. Peningkatan ini menunjukkan dampak nyata Bendungan Jatigede terhadap sektor pertanian.
Selain irigasi, Bendungan Jatigede juga berkontribusi pada ketahanan energi. PLTA Jatigede, dengan kapasitas 2x55 megawatt (MW), memanfaatkan energi kinetik bendungan. Rencananya, PLTS Terapung berkapasitas 100 MW juga akan dibangun dan terhubung ke Gardu Induk (GI) Jatigede.
Bendungan Jatigede juga menyediakan pasokan air baku sebesar 3.500 liter/detik untuk Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Majalengka. Lebih dari itu, bendungan ini berperan penting dalam mengurangi risiko banjir hingga 81,4 persen dan sekaligus menjadi objek wisata.
Dody Hanggodo berharap kolaborasi antar kementerian dan lembaga dalam proyek infrastruktur seperti Jatigede dapat berkontribusi pada target pemerintah, termasuk penurunan ICOR di bawah 6 persen, pengentasan kemiskinan 0 persen, dan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Proyek ini menjadi bukti nyata sinergi untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.