Bentrok Ormas Pemalang: 13 Orang Terluka, Polres Lakukan Penyelidikan Intensif
Polres Pemalang tengah mendalami kasus bentrok dua ormas di Pemalang yang melukai 13 orang, termasuk polisi. Apa pemicu insiden Bentrok Ormas Pemalang ini?

Insiden bentrok antardua organisasi kemasyarakatan (ormas) terjadi di Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu (23/7) malam. Peristiwa ini mengakibatkan 13 orang terluka, meliputi empat anggota kepolisian serta sembilan anggota dari kelompok Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI).
Kepolisian Resor Pemalang kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat serta penyebab pasti bentrokan tersebut. Meskipun insiden ini terjadi, kegiatan pengajian yang menjadi latar belakang tetap berlangsung lancar hingga dini hari.
Kepala Kepolisian Resor Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, menegaskan komitmen pihaknya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia juga mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi demi menjaga situasi kondusif di wilayah Pemalang.
Rapat Koordinasi Pengamanan Pengajian
Sebelum insiden Bentrok Ormas Pemalang terjadi, Polres Pemalang telah mengambil langkah antisipasi dengan menggelar rapat koordinasi pengamanan. Rapat ini bertujuan untuk memastikan kelancaran acara pengajian dalam rangka Safari Dakwah oleh Habib Muhammad Rizieq Shihab.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, Kodim 0711/Pemalang, Polres, serta unsur ormas FPI dan PWI LS. Dari rapat koordinasi ini, disepakati surat pernyataan bersama yang berisi sejumlah komitmen penting.
Komitmen bersama tersebut mencakup beberapa poin krusial. Di antaranya adalah menjaga kegiatan berjalan aman, tidak melanggar ketertiban umum atau peraturan perundang-undangan, tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar, serta memastikan isi ceramah tidak bersifat provokatif. Semua pihak juga berkomitmen untuk menjaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
Kronologi dan Korban Luka
Kasus bentrok dua ormas ini dilaporkan terjadi pada Rabu (23/7) sekitar pukul 23.30 WIB. Insiden tersebut menyebabkan beberapa anggota ormas maupun kepolisian mengalami luka-luka, menambah daftar korban dalam peristiwa Bentrok Ormas Pemalang.
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat empat anggota Polri mengalami luka. Dua personel dirujuk ke RS Siaga Medika, sementara dua lainnya mendapatkan perawatan dari Dokkes Polres Pemalang.
Dari pihak ormas, sembilan korban luka berasal dari PWI LS dan FPI. Anggota PWI LS dirawat di RS Siaga Medika dan RS Islam Pemalang, sedangkan anggota FPI mengalami luka pada bagian kepala. Meski ada insiden tersebut, pelaksanaan pengajian tetap berlangsung dengan lancar hingga Kamis (24/7) pukul 01.00 WIB dengan pengamanan ketat oleh aparat.
Langkah Penyelidikan dan Imbauan Kamtibmas
Saat ini, Polres Pemalang masih terus melakukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang diduga memprovokasi atau melakukan tindakan kekerasan saat kegiatan pengajian berlangsung. Proses ini penting untuk mengungkap fakta di balik Bentrok Ormas Pemalang.
AKBP Eko Sunaryo mengimbau para pimpinan dari kedua kelompok untuk bersama-sama mengendalikan anggotanya. Ia menekankan pentingnya menahan diri dari tindakan konfrontatif serta mendukung terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif di Pemalang.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Artanto juga turut mengimbau masyarakat untuk menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting. Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Pemalang, untuk menjaga kedamaian, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Polri hadir untuk menjaga ketertiban, namun kedamaian sejati hanya bisa tercapai jika masyarakat ikut berperan aktif.