BisKita Kembali Melaju di Bogor: Dua Koridor Beroperasi Mulai Besok!
Layanan BisKita di Kota Bogor kembali beroperasi mulai Selasa (8/4) untuk Koridor I dan II, setelah sempat dihentikan, dengan dukungan penuh Pemerintah Kota Bogor.

Kota Bogor, Jawa Barat, 7 April 2025 - Setelah melewati masa penantian yang cukup panjang, warga Kota Bogor akhirnya dapat kembali menikmati layanan transportasi massal BisKita. Mulai Selasa, 8 April 2025, dua koridor utama BisKita, Koridor I dan II, kembali beroperasi di bawah pengelolaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Kembalinya BisKita ini merupakan kabar baik bagi masyarakat setelah Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menghentikan operasionalnya sejak awal Januari 2025.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyatakan bahwa keberhasilan ini diraih berkat kerja sama yang intensif dengan DPRD Kota Bogor dan berbagai pihak terkait. "Setelah melalui proses yang cukup panjang, atas bantuan DPRD Kota Bogor serta pihak terkait lainnya, akhirnya kita bisa melakukan kontrak jasa untuk pelayanan Biskita Koridor I dan II Kota Bogor," ujar Wali Kota Bogor Dedie A Rachim di Bogor, Senin.
Meskipun demikian, Pemkot Bogor masih menghadapi tantangan dalam operasional BisKita. Keterbatasan anggaran menyebabkan hanya dua koridor yang dapat beroperasi sementara waktu. Namun, Wali Kota Dedie Rachim memastikan bahwa upaya untuk mengatasi kendala ini terus dilakukan, termasuk rencana untuk mengaktifkan kembali koridor lainnya.
BisKita Koridor I dan II: Siap Beroperasi!
Untuk Koridor I dan II, Pemkot Bogor telah menyiapkan 17 unit kendaraan operasional dan 2 unit cadangan. Semua kendaraan telah diperiksa dan dirawat secara menyeluruh untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Tarif tetap terjangkau, yaitu Rp4.000 per perjalanan, sesuai dengan tarif subsidi yang berlaku. Sebagai tambahan, kini penumpang dapat menggunakan metode pembayaran QRIS.
Jam operasional BisKita di Koridor I dan II dimulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Hal ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan mobilitas warga Bogor sepanjang hari.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Hendra Saputra, menjelaskan bahwa operasional BisKita di dua koridor ini menggunakan anggaran Rp10 miliar dari APBD Kota Bogor. "Saat ini sedang dilakukan proses tahapan untuk menggunakan dana Rp10 miliar untuk angkutan massal Bis di Kota Bogor. Jadi, bis yang akan dioperasionalkan dengan dana itu hanya 2 koridor, yakni koridor 1 dan 2," kata Marse. Anggaran tersebut diperkirakan cukup untuk membiayai operasional selama enam bulan.
Koridor V dan VI: Masih dalam Kajian
Sementara itu, Koridor V dan VI masih dalam tahap kajian. Kedua koridor ini bersifat non-subsidi, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk persiapan operasionalnya. Wali Kota Dedie Rachim menekankan pentingnya penetapan tarif yang terjangkau, meskipun bersifat non-subsidi. "Pesan saya, walaupun non-subsidi, tarifnya harus tetap terjangkau. Tinggal nanti bagaimana efisiensi operasional, efektivitas penyelenggaraan Biskita di lapangan, dan tentunya harus tetap dibantu oleh Pemkot Bogor,” ujar Dedie Rachim.
Pemkot Bogor telah mengajukan anggaran tambahan dalam Perubahan APBD 2025 dan APBD murni tahun 2026 untuk mendukung operasional BisKita secara penuh. "Inilah wujud nyata uang rakyat kembali ke rakyat,” tutur Dedie Rachim.
Rute Koridor I meliputi Bubulak-Cidangiang, sedangkan Koridor II melayani rute Bubulak-Ciawi. Jumlah bus yang beroperasi di kedua koridor tersebut diperkirakan antara 17 hingga 25 unit, tergantung ketersediaan anggaran.
Pemerintah Kota Bogor berharap dapat menambah anggaran melalui APBD Perubahan dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk memperpanjang masa layanan BisKita hingga akhir Desember 2025.
Kembalinya BisKita menjadi bukti komitmen Pemkot Bogor dalam menyediakan akses transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh warga Kota Bogor. Semoga dengan beroperasinya kembali BisKita, mobilitas warga Bogor semakin meningkat dan perekonomian daerah semakin terdongkrak.