Penundaan Bus Cibinong-Puncak: Momentum Perbaikan Infrastruktur Pendukung
Penundaan program Buy The Service (BTS) bus rute Cibinong-Puncak oleh Kementerian Perhubungan dimanfaatkan Pemkab Bogor untuk meningkatkan infrastruktur pendukung, seperti halte terintegrasi dan fasilitas park and ride.
Pemkab Bogor menjadikan penundaan program Buy The Service (BTS) untuk rute bus Cibinong-Puncak sebagai kesempatan meningkatkan infrastruktur pendukung. Keputusan ini diambil setelah Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menunda operasional bus yang awalnya ditargetkan Februari 2025.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyatakan bahwa penundaan ini memberikan waktu lebih bagi Pemkab Bogor untuk mempersiapkan infrastruktur secara matang. Hal ini disampaikan usai audiensi dengan BPTJ di Cibinong, Selasa lalu. Menurutnya, persiapan yang lebih matang akan berdampak pada kualitas layanan transportasi bagi masyarakat.
Salah satu fokus utama Pemkab Bogor adalah integrasi sistem transportasi. Mereka berencana membangun halte-halte yang terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti Stasiun Cibinong. Integrasi ini akan memudahkan akses bagi masyarakat Jakarta yang ingin menuju Puncak dengan menggunakan KRL dan dilanjutkan dengan bus BTS.
Ajat menambahkan, Pemkab Bogor juga akan membangun fasilitas park and ride. Fasilitas ini akan menyediakan tempat parkir yang aman dan terhubung dengan sistem transportasi umum. Tujuannya, memudahkan wisatawan luar daerah yang ingin menggunakan bus menuju Puncak. Mereka tidak perlu khawatir dengan keamanan kendaraan pribadinya.
Pembangunan infrastruktur pendukung ini ditargetkan selesai pada tahun 2026. Pemkab Bogor optimistis dapat menyelesaikan seluruh persiapan sebelum program BTS kembali dijalankan. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati layanan transportasi yang lebih terintegrasi dan nyaman.
Penundaan program BTS Cibinong-Puncak sendiri diakibatkan penyesuaian anggaran di Kementerian Perhubungan, seperti yang disampaikan Plt. Kepala BPTJ Suharto dalam surat kepada Pj. Bupati Bogor. Penyesuaian anggaran ini berdampak pada beberapa program Kementerian Perhubungan, termasuk alokasi subsidi BTS di Kabupaten Bogor.
Suharto juga menjelaskan bahwa BPTJ akan bertransformasi menjadi Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda. Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat integrasi transportasi di wilayah Jabodetabek. Langkah ini selaras dengan upaya Pemkab Bogor dalam meningkatkan konektivitas transportasi umum.
Kesimpulannya, penundaan program BTS Cibinong-Puncak menjadi momentum bagi Pemkab Bogor untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pendukung. Dengan persiapan yang matang, diharapkan layanan transportasi umum di Kabupaten Bogor akan semakin terintegrasi dan memudahkan masyarakat.