Bitcoin Tertahan di Bawah US$100.000: Peretasan Bybit dan Data Ekonomi AS Jadi Biang Keladi?
Peretasan Bybit senilai US$1,4 miliar dan data ekonomi AS yang lemah membuat harga Bitcoin tertahan di bawah US$100.000, memicu kekhawatiran investor.

Peretasan platform perdagangan kripto Bybit senilai US$1,4 miliar telah mengguncang pasar dan menyebabkan harga Bitcoin (BTC) kesulitan menembus angka psikologis US$100.000. Kejadian ini terjadi pada Senin, 24 Februari 2024, di Jakarta, dan langsung berdampak signifikan terhadap pasar kripto global. Penurunan harga Bitcoin ini juga dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang menunjukkan pelemahan, menambah ketidakpastian di pasar.
Pada saat berita ini ditulis, harga Bitcoin tercatat US$95.803 per 1 BTC. Sebelumnya, BTC sempat menyentuh level tertinggi mingguan di US$98.940 sebelum anjlok lebih dari US$4.000, mencapai titik terendah tiga hari di US$94.800. Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut penurunan ini menciptakan pola bearish engulfing, sementara pasar kripto secara keseluruhan mengalami likuidasi lebih dari US$600 juta.
Peretasan Bybit, yang merupakan salah satu peretasan terbesar dalam sejarah kripto, menjadi faktor utama penurunan harga Bitcoin. Hilangnya US$1,4 miliar dalam bentuk Ethereum (ETH) telah memicu aksi jual besar-besaran dan membuat Bitcoin kembali ke kisaran konsolidasi setelah sebelumnya mendekati US$100.000.
Dampak Peretasan Bybit dan Data Ekonomi AS
Peretasan Bybit bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi harga Bitcoin. Data ekonomi AS yang lemah, seperti indeks PMI sektor jasa yang berada di titik terendah dalam dua tahun terakhir, juga turut berkontribusi. Investor kini menunggu rilis data inflasi PDB dan core PCE yang berpotensi mengguncang pasar lebih lanjut.
Fyqieh Fachrur menjelaskan bahwa data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini meliputi keyakinan konsumen (Selasa, 25/2), data penjualan rumah baru (Rabu, 26/2), data PDB kuartal keempat (Kamis, 27/2), dan laporan PCE bulan Januari (Jumat, 28/2). "Angka pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan bisa mengurangi peluang pemangkasan suku bunga, sementara angka yang lebih rendah dapat memberikan alasan bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneternya," ujarnya.
Selain data ekonomi, sidang Komite Perbankan Senat pada Rabu (26/2) mengenai kerangka kerja legislatif untuk aset digital juga dapat berdampak positif terhadap pasar kripto. Laporan pendapatan Nvidia dan beberapa perusahaan penambang kripto besar juga akan dirilis pekan ini, yang berpotensi memengaruhi pasar.
Analisis Pasar dan Indikator Teknikal
Market cap kripto turun 2,3 persen dalam 24 jam terakhir menjadi US$3,28 triliun, meskipun pasar tetap terkonsolidasi selama seminggu terakhir. Bitcoin turun tipis setelah jatuh di bawah US$96.000 selama sesi perdagangan Asia pada Senin pagi. Volatilitas tetap rendah, dengan BTC masih berada dalam kisaran ketat sepanjang bulan ini. Ethereum telah pulih sepenuhnya dari dampak peretasan, sempat menyentuh level tertinggi intraday US$2.835.
Indikator teknikal menunjukkan tekanan bearish yang mendominasi. RSI dalam skala harian dan 4 jam tetap berada di wilayah bearish, mengindikasikan kemungkinan penurunan lebih lanjut. EMA 100 hari di US$94.100 menjadi level support penting. Penembusan di bawah level ini dapat meningkatkan tekanan jual dan mendorong BTC menuju level yang lebih rendah.
Fyqieh menjelaskan bahwa kegagalan Bitcoin untuk bertahan di atas US$98.940 dan ketidakpastian pasar yang lebih luas menunjukkan lemahnya tren naik. Ia menyarankan trader untuk memantau apakah BTC dapat merebut kembali US$98.940 atau menembus di bawah EMA 100 hari. Bitcoin hampir menciptakan pola golden cross sebelum peretasan Bybit memicu aksi jual.
Jika penjual terus mengontrol pasar, Bitcoin dapat menguji kembali support di US$94.818. Jika level ini gagal bertahan, BTC bisa turun lebih lanjut ke US$93.415 atau bahkan US$91.300. Namun, jika harga berhasil pulih, tren turun mungkin mulai melemah. Dalam skenario bullish, Bitcoin bisa kembali menguji resistance di US$97.756, dan jika berhasil menembusnya, BTC bisa melaju ke US$100.000, dengan target berikutnya di US$102.668.
Dengan kondisi pasar yang masih rapuh, investor dan trader disarankan untuk terus memantau indikator teknikal untuk menentukan arah pergerakan Bitcoin selanjutnya.